PERTANYAAN :
Ahmad Syafi'i Lathief
Assalamu 'alaikum.. Mau nanya tentang hukum binatang."apakah Anjing laut dan babi laut halal ? Bagaimanakah ilustrasi Anjing laut dan babi laut dalam fiqih, apakah seperti yang kita lihat di layar kaca itu ?
JAWABAN :
> Ghufron Bkl
Hewan laut walaupun berbentuk anjing asal hanya hidup d air maka hukumy halal. Yang di katakan hewan laut adalah hewan sekira ada di darat hanya bisa hidup seperti hewan yang disembelih / hayat madzbuuh
> Awan As-Safaritiyy Asy-syaikheriyy
Hewan laut yaitu hewan yang jika keluar dari laut maka tidak akan bertahan hidup,yg artinya ia hanya bs brtahan hdup d air trmasuk dlm mencari makan,adapun jk keluar krena dr air untk mengambil udara. Sudah di nash oleh imam syafi'i mengenai khalalan memakan semua hewan laut yg tdk serupa dng ikan laut pd umumya,seperti anjing laut,babi laut,macan laut dan sbgainya.brdasarkan al qur'an dan hadits nabi. "uhilla lakum shoidul bahri". Hadits nabi : "al hillu maitatuhu". [ kifayatul akhyar 2/235 ].
> Masaji Antoro
Wa'alaikumsalam
( فرع ) حيوان البحر إذا خرج منه مالا يعيش إلا عيش المذبوح كالسمك بأنواعه فهو حلال ولا حاجة إلى ذبحه وسواء مات بسبب ظاهر كصدمة أو ضرب الصياد أو غيره أو مات حتف أنفه وأما ما ليس على صورة السموك المشهورة ففيه ثلاث مقالات أصحها الحل ونص عليه الشافعي واحتج به بعموم قوله تعالى { أحل لكم صيد البحر } وبقوله صلى الله عليه وسلم الحل ميتته وقد نص الشافعي رضي الله عنه على أنه قال يؤكل فار الماء خنزير الماء قال النووي في أصل الروضة الأصح أن السمك يقع على جميعها
[ SUB BAHASAN ] Binatang laut bila tidak dapat hidup saat eluar dari habitatnya kecuali seperti kehidupan saat tersenbelih seperti segala jenis ikan dengan segala macamnya maka halal dan tidak dibutuhkan menyembelihnya (saat hendak dikonsumsi), baik ia mati oleh sebab yang nyata seperti akibat shock atau diburu atau lainnya atau mati dengan sewajarnya.
Sedang binatang laut yang tidak berbentuk ikan yang sudah dikenal mashur maka terdapat tiga pendapat ulama dalam hukumnya namun pendapat paling shahih diantara ketiganya menyatakan kehalalannya sebagaimana yang ditetapkan oleh as-Syafi’i dengan berdasar firman Allah “Dihalalkan bagi kalian binatang buruan laut” dan sabda nabi  “Yang halal bangkainya”.. Imam Syafi’i memberi ketetapan “Halal dimakan tikus air, Babi air”. Imam Nawawi berkata dalam asalnya kitab ar-Raudhah “pendapat Yang paling shahih bahwa nama ikan mencakup kesemuanya”... [ Kifaayah al-Akhyaar I/527 ].
والمراد بالسمك كل ما لا يعيش في البر من حيوان البحر وإن لم يسمَّ سمكاً
Yang dimaksud dengan ikan air adalah setiap binatang air yang tidak dapat hidup didaratan meskipun ia tidak dinamai dengan ikan. [ Kasyifah as-Sajaa Hal. 50 ].
( وَحَرُمَ مَا يَعِيشُ فِي بَرٍّ وَبَحْرٍ كَضِفْدَعٍ )... ( قَوْلُهُ وَتِمْسَاحٍ ) أَيْ بِخِلَافِ الْقِرْشِ فَإِنَّهُ حَلَالٌ كَمَا أَفْتَى بِهِ الْمُحِبُّ الطَّبَرِيُّ وَفَرَسِ الْبَحْرِ حَلَالٌ كَمَا أَفْتَى بِهِ بَعْضُهُمْ ا هـ سم
(Dan diharamkan hewan yang hidup didarat dan air seperti katak)... (Dan buaya) berbeda dengan ikan hiu sesungguhnya ia halal seperti pendapat yang difatwakan oleh al-Muhib at-Thabry, sedang kuda laut juga halal sebagaimana fatwa sebagian ulama”. [ Hasyiyah al-Jamal 22/382 ]. Wallaahu A'lamu Bis Showaab.
Link Asal >http://www.facebook.com/groups/piss.ktb/421960884493392/
 
Top