PERTANYAAN :
Imam Bahrie
Asslamualaikum.. Para ikhwan yang dirahmati allah, mohon sumbangkan sedikit ilmunya.. Bagaimna jika orang tua kita melarang mesantren dan lebih menyuruh kerja cari duit, apakah jika tetap pergi pesantrèn, kita berbuat dosa, karena tidak mendengarkan orang tua..
JAWABAN :
> Princess Selly Zoet
Boleh dan tidak berdosa walau tampak izin orang tua.
وحرم جهاد ولد بلا إذن اصله المسلم الي أن قال لاسفر تعلم فرض ولوكفاية كطلب درجة الفتوي فلا يحرم عليه وإن لم يأذن اصله_ فتح الو هب
> Masaji Antoro
Wa'alaikumsalam. BOLEH dan TIDAK HARAM seseorang pergi belajar (mondok) tanpa seizin orang tuanya dengan berbagai persyaratan :
• Aman atau tidak terdapati bahaya yang mengancam
• Didaerahnya tidak ditemukan orang yang mampu mengajari ilmu yang ia inginkan dengan sempurna, atau ia berharap didaerah lain kemampuan ilmunya menjadi bertambah
• Ia sudah rasyid (cakap, berumur dewasa)
• Ia tidak amraad (lelaki tampan tanpa kumis yang dikhawatirkan mendapat gangguan) kecuali saat ia bersama mahramnya yang dapat menjamin keamanannya.
( و ) حرم السفر لجهاد وحج تطوع بلا إذن ( أصل ) مسلم أب وأم وإن عليا ولو أذن من هو أقرب منه وكذا يحرم بلا إذن أصل سفر لم تغلب فيه السلامة لتجارة ( لا ) سفر ( لتعلم فرض ) ولو كفاية كطلب النحو ودرجة الفتوى فلا يحرم عليه وإن لم يأذن أصله( قوله فلا يحرم ) أي السفر لما ذكر لكن بشرط أن يكون أمنا أو قل خطره ولم يجد ببلده من يصلح لكمال ما يريده أو رجا بقرينة زيادة فراغ أو إرشاد أستاذ وأن يكون رشيدا وأن لا يكون أمرد جميلا إلا أن يكون معه محرم يأمن على نفسه( قوله ولو كفاية ) أي ولو كان الفرض كفاية من علم شرعي كطلب درجة الفتوى أو آلة له كطلب نحو أو صرف أو منطق
Dan haram bepergian untuk jihad, haji yang sunnah tanpa seizin keluarga pangkalnya (ayah, ibu dan jalur keluarga keatas/kakek, nenek dst.) yang muslim meskipun kerabatnya yang lain merestuinya, begitu juga haram tanpa izin mereka bepergian untuk berdagang pada tujuan yang secara umum orang tidak akan selamat.
Tidak haram bepergian meskipun tanpa seizin mereka untuk belajar ilmu yang wajib meskipun wajib yang tergolong kifayah seperti belajar ilmu nahwu dan mencari derajat fatwa.(Keterangan Tidak haram bepergian meskipun tanpa seizin mereka untuk belajar ilmu) namun dengan berbagai persyaratan :
• Aman atau tidak terdapati bahaya yang mengancam
• Didaerahnya tidak ditemukan orang yang mampu mengajari ilmu yang ia inginkan dengan sempurna, atau ia berharap didaerah lain kemampuan ilmunya menjadi bertambah
• Ia sudah rasyid (berumur dewasa)
• Ia tidak amraad (lelaki tampan yang dikhawatirkan mendapat gangguan) kecuali saat ia bersama mahramnya yang dapat menjamin keamanannya.
(Keterangan meskipun ilmu yang dihukumi fardhu kifayah menuntutnya) seperti belajar ilmu nahwu dan mencari derajat fatwa ilmu alat, nahwu, shorof atau manthiq.  [ I’aanah at-Thoolibiin IV/196 ]. Wallaahu A'lamu Bis showaab.
Link Diskusi >http://www.facebook.com/groups/piss.ktb/permalink/384029608286520/
 
Top