HUKUM MENYIRAM TANAH MAKAM DENGAN AIR USAI PEMAKAMAN

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">PERTANYAAN :</span><br /> <br /> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">Assalamu'alaikum, apa hukum menyiram air di atas tanah setelah pemakaman / penguburan mayit ? [</span><span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">Ihsan Udien</span><span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">].</span><br /> <br /> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">JAWABAN :</span><br /> <br /> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">Wa'alaikumusalaam, Berikut kutipan dari website Nahdlotul Ulama :</span><br /> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">Imam Nawawi al-Bantani dalam Nihayatuz Zain menerangkan bahwa hukum menyiram kuburan dengan air dingin adalah sunnah. Tindakan ini merupakan sebuah pengharapan –tafaul- agar kondisi mereka yang dalam kuburan tetap dingin.</span><br /> <br /> <div style="direction: rtl; text-align: justify;"> <span style="font-family: "traditional arabic"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">وَيُنْدَبُ رَشُّ الْقَبْرِ بِمَاءٍ باَرِدٍ تَفاَؤُلاً بِبُرُوْدَةِ الْمَضْجِعِ وَلاَ بَأْسَ بِقَلِيْلٍ مِنْ مَّاءِ الْوَرْدِ ِلأَنَّ الْمَلاَ ئِكَةَ تُحِبُّ الرَّائِحَةَ الطِّيْبِ (نهاية الزين 154)</span></div> <br /> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">Disunnahkan untuk menyirami kuburan dengan air yang dingin. Perbuatan ini dilakukan sebagai pengharapan dengan dinginnya tempat kembali (kuburan) dan juga tidak apa-apa menyiram kuburan dengan air mawar meskipun sedikit, karena malaikat senang pada aroma yang harum. Begitu pula yang termaktub dalam al-Bajuri</span><br /> <br /> <div style="direction: rtl; text-align: justify;"> <span style="font-family: "traditional arabic"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">...ويندب أن يرش القبر بماء والأولى أن يكون طاهرا باردا لأنه صلى الله عليه وسلم فعله بقبرولده إبراهم وخرج بالماء ماء الورد فيكره الرش به لأنه إضاعة مال لغرض حصول رائحته فلاينافى أن إضاعة المال حرام وقال السبكى لا بأس باليسير منه إن قصد به حضور الملائكة فإنها تحب الرائحة الطيبة...</span></div> <br /> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">Disunnahkan menyiram kubur dengan air, terutama air dingin sebagaimana pernah dilakukan rasulullah saw terhadap pusara anyaknya, Ibrahim. Hanya saja hukumnya menjadi makruh apabila menyiraminya menggunakan air mawar dengan alasan menyia-nyiakan (barang berharga). Meski demikian menurut Imam Subuki tidak mengapa kalau memang penyiraman air mawar itu mengharapkan kehadiran malaikat yang menyukai bau wangi. Hal ini sebenarnya pernah pula dilakukan oleh Rasulullah saw</span><br /> <br /> <div style="direction: rtl; text-align: justify;"> <span style="font-family: "traditional arabic"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">” أن النبي ( صلى الله عليه وسلم ) رش على قبر ابراهيم ابنه ووضع عليه حصباء ”</span></div> <br /> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">Artinya: “Sesungguhnya Nabi Muhammad ShallaAllahu alaihi wa sallam menyiram [air] di atas kubur Ibrahim, anaknya dan meletakkan kerikil diatasnya.”</span><br /> <br /> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">Begitu juga dengan meletakkan karangan bunga ataupun bunga telaseh yang biasanya diletakkan di atas pusara ketika menjelang lebaran. Hal ini dilakukan dalam rangka Itba’ sunnah Rasulullah saw. sebagaimana diterangkan dalam hadits </span><br /> <br /> <div style="direction: rtl; text-align: justify;"> <span style="font-family: "traditional arabic"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">حَدثَناَ يَحْيَ : حَدَثَناَ أَبُوْ مُعَاوِيَةَ عَنِ الأعمش عَنْ مُجَاهِدٍ عَنْ طاووس عن ابن عباس رضي الله عنهما عَنِ النَّبِيّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ مَرَّ بِقَبْرَيْنِ يُعَذِّباَنِ فَقاَلَ: إِنَّهُمَا لَـيُعَذِّباَنِ وَماَ يُعَذِّباَنِ فِيْ كَبِيْرٍ أَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ لاَ يَسْتَتِرُ مِنَ البَوْلِِ وَأَمَّا اْلآخَرُ فَكَانَ يَمْشِيْ باِلنَّمِيْمَةِ . ثُمَّ أَخُذِ جَرِيْدَةً رَطْبَةً فَشْقِهَا بِنَصْفَيْنِ، ثُمَّ غُرِزَ فِي كُلِّ قَبْرٍ وَاحِدَةٍ، فَقَالُوْا: ياَ رَسُوْلَ اللهِ لِمَ صَنَعْتَ هٰذَا ؟ فقاَلَ: ( لَعَلَّهُ أَنْ يُخَفَّفَ عَنْهُمَا مَالَمْ يَيْـبِسَا)</span></div> <br /> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">Dari Ibnu Umar ia berkata; Suatu ketika Nabi melewati sebuah kebun di Makkah dan Madinah lalu Nabi mendengar suara dua orang yang sedang disiksa di dalam kuburnya. Nabi bersabda kepada para sahabat “Kedua orang (yang ada dalam kubur ini) sedang disiksa. Yang satu disiksa karena tidak memakai penutup ketika kencing sedang yang lainnya lagi karena sering mengadu domba”. Kemudian Rasulullah menyuruh sahabat untuk mengambil pelepah kurma, kemudian membelahnya menjadi dua bagian dan meletakkannya pada masing-masing kuburan tersebut. Para sahabat lalu bertanya, kenapa engkau melakukan hal ini ya Rasul?. Rasulullah menjawab: Semoga Allah meringankan siksa kedua orang tersebut selama dua pelepah kurma ini belum kering. (Sahih al-Bukhari, [1361])</span><br /> <br /> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">Lebih ditegaskan lagi dalam I’anah al-Thalibin;</span><br /> <br /> <div style="direction: rtl; text-align: justify;"> <span style="font-family: "traditional arabic"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">يُسَنُّ وَضْعُ جَرِيْدَةٍ خَضْرَاءَ عَلَى الْقَبْرِ لِلْإ تِّباَعِ وَلِأَنَّهُ يُخَفِّفُ عَنْهُ بِبَرَكَةِ تَسْبِيْحِهَا وَقيِْسَ بِهَا مَا اعْتِيْدَ مِنْ طَرْحِ نَحْوِ الرَّيْحَانِ الرَّطْبِ</span></div> <br /> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">Disunnahkan meletakkan pelepah kurma yang masih hijau di atas kuburan, karena hal ini adalah sunnah Nabi Muhammad Saw. dan dapat meringankan beban si mayat karena barokahnya bacaan tasbihnya bunga yang ditaburkan dan hal ini disamakan dengan sebagaimana adat kebiasaan, yaitu menaburi bunga yang harum dan basah atau yang masih segar. [Redaktur: Ulil Hadrawy].</span><br /> <br /> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">Menyiram Kuburan dengan Air Bunga</span><br /> <br /> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">Ketika berziarah, rasanya tidak lengkap jika seorang peziarah yang berziarah tidak membawa air bunga ke tempat pemakaman, yang mana air tersebut akan diletakkan pada pusara. Hal ini adalah kebiasaan yang sudah merata di seluruh masyarakat. Bagaimanakah hukumnya? Apakah manfaat dari perbuatan tersebut?</span><br /> <br /> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">Para ulama mengatakan bahwa hukum menyiram air bunga atau harum-haruman di atas kuburan adalah sunnah. Sebagaimana dikatakan oleh Imam Nawawi al-Bantani dalam Nihayah al-Zain, hal. 145</span><br /> <br /> <div style="direction: rtl; text-align: justify;"> <span style="font-family: "traditional arabic"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">وَيُنْدَبُ رَشُّ الْقَبْرِ بِمَاءٍ باَرِدٍ تَفاَؤُلاً بِبُرُوْدَةِ الْمَضْجِعِ وَلاَ بَأْسَ بِقَلِيْلٍ مِنْ مَّاءِ الْوَرْدِ ِلأَنَّ الْمَلاَ ئِكَةَ تُحِبُّ الرَّائِحَةَ الطِّيْبِ (نهاية الزين 154)</span></div> <br /> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">Disunnahkan untuk menyirami kuburan dengan air yang dingin. Perbuatan ini dilakukan sebagai pengharapan dengan dinginnya tempat kembali (kuburan) dan juga tidak apa-apa menyiram kuburan dengan air mawar meskipun sedikit, karena malaikat senang pada aroma yang harum. (Nihayah al-Zain, hal. 154). Pendapat ini berdasarkan hadits Nabi;</span><br /> <br /> <div style="direction: rtl; text-align: justify;"> <span style="font-family: "traditional arabic"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">حَدثَناَ يَحْيَ : حَدَثَناَ أَبُوْ مُعَاوِيَةَ عَنِ الأعمش عَنْ مُجَاهِدٍ عَنْ طاووس عن ابن عباس رضي الله عنهما عَنِ النَّبِيّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ مَرَّ بِقَبْرَيْنِ يُعَذِّباَنِ فَقاَلَ: إِنَّهُمَا لَـيُعَذِّباَنِ وَماَ يُعَذِّباَنِ فِيْ كَبِيْرٍ أَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ لاَ يَسْتَتِرُ مِنَ البَوْلِِ وَأَمَّا اْلآخَرُ فَكَانَ يَمْشِيْ باِلنَّمِيْمَةِ . ثُمَّ أَخُذِ جَرِيْدَةً رَطْبَةً فَشْقِهَا بِنَصْفَيْنِ، ثُمَّ غُرِزَ فِي كُلِّ قَبْرٍ وَاحِدَةٍ، فَقَالُوْا: ياَ رَسُوْلَ اللهِ لِمَ صَنَعْتَ هٰذَا ؟ فقاَلَ: ( لَعَلَّهُ أَنْ يُخَفَّفَ عَنْهُمَا مَالَمْ يَيْـبِسَا) (صحيح البخارى رقم 1361)</span></div> <br /> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">Dari Ibnu Umar ia berkata; Suatu ketika Nabi melewati sebuah kebun di Makkah dan Madinah lalu Nabi mendengar suara dua orang yang sedang disiksa di dalam kuburnya. Nabi bersabda kepada para sahabat “Kedua orang (yang ada dalam kubur ini) sedang disiksa. Yang satu disiksa karena tidak memakai penutup ketika kencing sedang yang lainnya lagi karena sering mengadu domba”. Kemudian Rasulullah menyuruh sahabat untuk mengambil pelepah kurma, kemudian membelahnya menjadi dua bagian dan meletakkannya pada masing-masing kuburan tersebut. Para sahabat lalu bertanya, kenapa engkau melakukan hal ini ya Rasul?. Rasulullah menjawab: Semoga Allah meringankan siksa kedua orang tersebut selama dua pelepah kurma ini belum kering. (Sahih al-Bukhari, [1361]).</span><br /> <br /> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">Lebih ditegaskan lagi dalam I’anah al-Thalibin ;</span><br /> <br /> <div style="direction: rtl; text-align: justify;"> <span style="font-family: "traditional arabic"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">يُسَنُّ وَضْعُ جَرِيْدَةٍ خَضْرَاءَ عَلَى الْقَبْرِ لِلْإ تِّباَعِ وَلِأَنَّهُ يُخَفِّفُ عَنْهُ بِبَرَكَةِ تَسْبِيْحِهَا وَقيِْسَ بِهَا مَا اعْتِيْدَ مِنْ طَرْحِ نَحْوِ الرَّيْحَانِ الرَّطْبِ (اعانة الطالبين ج. 2، ص119 )</span></div> <br /> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">Disunnahkan meletakkan pelepah kurma yang masih hijau di atas kuburan, karena hal ini adalah sunnah Nabi Muhammad Saw. dan dapat meringankan beban si mayat karena barokahnya bacaan tasbihnya bunga yang ditaburkan dan hal ini disamakan dengan sebagaimana adat kebiasaan, yaitu menaburi bunga yang harum dan basah atau yang masih segar. (I’anah al-Thalibin, juz II, hal. 119)</span><br /> <br /> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">Dan ditegaskan juga dalam Nihayah al-Zain, hal. 163 :</span><br /> <br /> <div style="direction: rtl; text-align: justify;"> <span style="font-family: "traditional arabic"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">وَيُنْدَبُ وَضْعُ الشَّيْءِ الرَّطْبِ كَالْجَرِيْدِ الْأَحْضَرِ وَالرَّيْحَانِ، لِأَنَّهُ يَسْتَغْفِرُ لِلْمَيِّتِ مَا دَامَ رَطْباً وَلَا يَجُوْزُ لِلْغَيْرِ أَخْذُهُ قَبْلَ يَبِسِهِ. (نهاية الزين 163)</span></div> <br /> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">Berdasarkan penjelasan di atas, maka memberi harum-haruman di pusara kuburan itu dibenarkan termasuk pula menyiram air bunga di atas pusara, karena hal tersebut termasuk ajaran Nabi (sunnah) yang memberikan manfaat bagi si mayit. Wallohu a'lam. [</span><span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">Timur Lenk, Rampak Naung </span><span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">].</span><br /> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">Sumber Simak di : </span><br /> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,10-id,39690-lang,id-c,ubudiyyah-t,Menyiram+Air+dan+Karangan+Bunga+di+Kuburan-.phpx</span><br /> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">http://www.sarkub.com/2012/menyiram-kuburan-dengan-air-bunga/</span><br /> <br /> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">LINK ASAL :</span><br /> <!--ZOOMSTOP--><br /> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">www.fb.com/groups/piss.ktb/571188109570668/</span></div> </div> </div>

AQIDAH FIQIH JENAZAH HUKUM MENYIRAM TANAH MAKAM DENGAN AIR USAI PEMAKAMAN

PERTANYAAN : Assalamu'alaikum, apa hukum menyiram air di atas tanah setelah pemakaman / penguburan mayit ? [Ihsan Udien]. JAWABAN : Wa'alaikumusalaam, Berikut kutipan dari website Nahdlotul Ulama : Imam Nawawi al-Bantani dalam Nihayatuz Zain m…

Baca selengkapnya »

KETIKA CABANG POHON MENJALAR PADA PEKARANGAN TETANGGA

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">PERTANYAAN :</span><br /> <br /> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">Assalamuallaikum warohmatullah, ma'af mau tanya : Saya punya pohon mangga yang ditanam pada halaman rumah. Pohon itu sangat subur dan buahnya banyak. Cabang (pang) pohon tersebut masuk dalam kawasan tetangga saya dan juga masuk dalam jalan umum. Boleh tidak hukumnya tetangga saya itu mengambil / memetik Buah mangga saya yang sudah masuk dalam kawasan halaman dia ? dan Orang umum boleh tidak mengambil / memetik mangga saya yang sudah masuk dalam kawasan jalan umum ? [</span><span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">Sabila Love Allah-warosulullah</span><span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">].</span><br /> <br /> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">JAWABAN :</span><br /> <br /> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">Wa'alaikumussalam. Tetangga dan orang umum tetap tidak boleh memetik buah pohon tersebut kecuali setelah mendapat izin dari pemilik pohon, karena buah-buahan yang menjalar keluar masih menjadi milik pemilik pohon tersebut.</span><br /> <br /> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">Hukum pohon yang akar atau dahannya menjalar ke pekarangan orang lain : Apabila ada pohon yang akar dan batangnya menjalai kepekarangan tetangga maka akar dan batangnya tetap kepunyaan pemilik pohon. Dan bila dirasa mengganggu maka tetangga harus lapor, dan atas laporan ini pemilik pohon wajib memotongnya, jika pemilik tidak mau maka pemilik pekarangan diperbolehkan memotongnya.</span><br /> <br /> <div style="direction: rtl; text-align: justify;"> <span style="font-family: "traditional arabic"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">بغية المسترشدين ١٤٢</span></div> <div style="direction: rtl; text-align: justify;"> <span style="font-family: "traditional arabic"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">و لو انتشرت اغصان شجرة او عروقها الى هواء ملك الجار اجبر صاحبها على تحويلها فان لم يفعل فللجار تحويلها ثم قطعها ولو بلا اذنح حاكم كما فى التحفة و ان كانت قديمة بل لو كانت لهما مع الارض ................الى ان قال : و ان منعت الضوء عن الجار</span></div> <br /> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">Kalo dalam hukum negara demikian : Orang-orang yang hidup bertetangga tentulah mempunyai hak dan kewajiban masing-masing satu sama lain. Termasuk menyangkut dahan atau pohon yang mentiung / menjorok di pekarangan orang lain. Hal ini diatur dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUH Perdata) yaitu tentang hak dan kewajiban antara pemilik-pemilik pekarangan yang satu sama lain bertetanggaan .</span><br /> <div style="padding: 0px 0px 0px 13px;"> <span style="display: inline-block; font-family: "symbol"; font-size: 14pt; margin-left: -13px; width: 13px;">·</span><span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">Pasal 666 (2) KUHPerdata : Barangsiapa mengalami bahwa dahan-dahan pohon tetangganya mentiung di atas pekarangannya, berhak menuntut supaya dahan- dahan itu dipotongnya.</span></div> <div style="padding: 0px 0px 0px 13px;"> <span style="display: inline-block; font-family: "symbol"; font-size: 14pt; margin-left: -13px; width: 13px;">·</span><span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">Pasal 666 (3) KUHPerdata : Apabila akar-akar pohon tetangganya tumbuh dalam tanah pekarangannya, maka berhaklah ia memotongnya sendiri; dahan-dahan pun bolehlah ia memotongnya sendiri, jika tetangga setelahsatu kali ditegur, menolak memotongnya, dan asal ia sendiri tidak menginjak pekarangan si tetangga.</span></div> <br /> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">Ibarot ini sudah jelas bahwa dahan tersebut milik orang yang punya pohon. Jadi buah yang masih ada di dahan juga nasih milik nya yang punya pohon.</span><br /> <br /> <div style="direction: rtl; text-align: justify;"> <span style="font-family: "traditional arabic"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">و لو انتشرت اغصان شجرة او عروقها الى هواء ملك الجار اجبر صاحبها على تحويلها فان لم يفعل فللجار تحويلها ثم قطعها ولو بلاذن حاكما</span></div> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">Ini ibarat yang pas banget :</span><br /> <div style="direction: rtl; text-align: justify;"> <span style="font-family: "traditional arabic"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">ني ، ولو وصل غصنه بشجرة غيره كانت ثمرة الغصن لمالكه وإن كان متعديا</span></div> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">- Hasyiyah Bujairomi :</span><br /> <br /> <div style="direction: rtl; text-align: justify;"> <span style="font-family: "traditional arabic"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">حاشية البجيرمى على المنهج ج : 3 ص : 8وحاصل المعتمد فى الدكة والشجرة وحفر البئر أن الدكة يمنع منها ولو بفناء داره او دعامة لجداره سواء فى المسجد اوالطريق وان اتسع وانتفى الضرر وأذن الإمام وكانت لعموم المسلمين وان الشجرة فى الطريق كذلك. اهـ</span></div> <br /> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">Wallaahu A'lamu Bish Showaab. [</span><span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">Abdurrahman As-syafi'i, Ulilalbab Hafas, Abdurrofik Ingin Ridlo Robby</span><span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">].</span><br /> <br /> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">LINK ASAL :</span><br /> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">www.fb.com/groups/piss.ktb/570137713009041/</span><br /> <!--ZOOMSTOP--><br /> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">www.fb.com/notes/286394041383411/</span></div> </div> </div>

Fiqih Muamalah Fiqih Sosial orat-oretanku KETIKA CABANG POHON MENJALAR PADA PEKARANGAN TETANGGA

PERTANYAAN : Assalamuallaikum warohmatullah, ma'af mau tanya : Saya punya pohon mangga yang ditanam pada halaman rumah. Pohon itu sangat subur dan buahnya banyak. Cabang (pang) pohon tersebut masuk dalam kawasan tetangga saya dan juga masuk dala…

Baca selengkapnya »

HUKUM NAIK HAJI DENAN KENDARAAN PESAWAT GHOSOB

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">PERTANYAAN :</span><br /> <br /> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">Assalamu alaikum. Mohon jawaban. Zaed naik Haji ketika sampai ke Mekkah maka zaed mendengar bahwa pesawat yang ditunggangnya ternyata kreditannya belum dilunasi maka pesawat tersebut tidak ada surat-suratnya alias kredit Macet. Bagaimana ibadah hajinya ? Trims. [</span><span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">Ustdz Fathur Rozi</span><span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">].</span><br /> <br /> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">JAWABAN :</span><br /> <br /> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">Wa'alaykum salam. Asalkan hajinya memenuhi syarat-syarat dan rukun-rukunnya maka hajinya sah. Wallohu a'lam. [</span><span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">Ghufron Bkl, Ustdz Fathur Rozi</span><span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">].</span><br /> <br /> <div style="direction: rtl; text-align: justify;"> <span style="font-family: "traditional arabic"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">عصى وسفط فرضه. نهاية الزين ص : ١٨٤</span></div> <div style="direction: rtl; text-align: justify;"> <span style="font-family: "traditional arabic"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">.ولكن الفقهاء قالوا إن الإنسان إذا ادى الحج واستوفى أركانه وشرطه فإن الحج يصح منه ويسقط عنه فريضته سواء أداه بمال حلال أو حرام.يسئلونك في الدين والحياة ٢/١٥٤ولوحج أو اعتمر بمال حرام </span></div> <div style="direction: rtl; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="direction: rtl; text-align: justify;"> <span style="font-family: "traditional arabic"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">الحج وإن كان عاصيا بالغصب وقال أحمد لا يجزئه.الشرفاوي ١/٤٥٩</span></div> <div style="direction: rtl; text-align: justify;"> <span style="font-family: "traditional arabic"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">ويستحب أن يحرص على مال حلال ينفقه في سفره فإن الله تعالى طيب لا يقبل الا طيبا وفي الخبر من حج بمال حرام إذا لبى قيل له لا لبيك ولا سعديك وحجك مردود عليك ومن حج بمال مغصوب أجزأه </span></div> <br /> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">LINK ASAL:</span><br /> <!--ZOOMSTOP--><br /> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">www.fb.com/groups/piss.ktb/572443126111833/</span></div> </div> </div>

Fiqih Haji HUKUM NAIK HAJI DENAN KENDARAAN PESAWAT GHOSOB

PERTANYAAN : Assalamu alaikum. Mohon jawaban. Zaed naik Haji ketika sampai ke Mekkah maka zaed mendengar bahwa pesawat yang ditunggangnya ternyata kreditannya belum dilunasi maka pesawat tersebut tidak ada surat-suratnya alias kredit Macet. Baga…

Baca selengkapnya »

HUKUM MENYEWA ORANG MEMBACAKAN AL-QUR'AN UNTUK MAYIT

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <strong>PERTANYAAN<wbr></wbr><span class="word_break"></span> :</strong></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <strong>Liyana Zahirah</strong></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> Assalamual<wbr></wbr><span class="word_break"></span>aikum wr.wb. Bagaimana hukum mengupah (menyewa) orang untuk membacakan<wbr></wbr><span class="word_break"></span> Al-Qur’an,<wbr></wbr><span class="word_break"></span> kemudian pahalanya diberikan untuk orang yang telah meninggal ?</div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <strong>JAWABAN :</strong></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px;"> <strong></strong></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <strong>> Nabilah Az-Zahrah</strong> </div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> Wa'alaikum<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ussalaam,h<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ukumnya sah dan boleh, sedang pahalanya juga akan sampai kepada mayit. Aqad sewa untuk setiap perkara yang tidak wajib di niati ibadah hukumnya sah,sepert<wbr></wbr><span class="word_break"></span>i adzan,meng<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ajari alqur'an,m<wbr></wbr><span class="word_break"></span>entajhiz mayit.jadi<wbr></wbr><span class="word_break"></span>,pertanyaa<wbr></wbr><span class="word_break"></span>n dalam deskripsi hukumnya sah aqad ijarohnya karena hal itu tidak wajib di niati ibadah.</div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> (مسألة: ي): يصح الاستئجار لكل ما لا تجب له نية عبادة كان، كأذان وتعليم قرآن وإن تعين، وتجهيز ميت أولا كغيره من العلوم تدريساً وإعادة، بشرط تعيين المتعلم والقدر المتعلم من العلم، وكالاصطياد<wbr></wbr><span class="word_break"></span> ونحوه لا القضاء والإمامة ولو في نفل، فما يعطاه الإمام على ذلك فمن باب الأرزاق والمسامحة،<wbr></wbr><span class="word_break"></span> فلو امتنع المعطي من إعطاء ما قرره لم تجز له المطالبة به ولا لعقد نكاح كالجعالة عليه، ويحرم اشتراط الأجرة عليه من غير عقد، بل هو من أكل أموال الناس بالباطل، نعم إن أهدى نحو الزوج للملفظ شيئاً جاز قبوله إن لم يشترطه، وعلم الدافع عدم وجوبه عليه. </div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> بغية المسترشدين<wbr></wbr><span class="word_break"></span> ص 165</div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> Mayit yang di kirimi do'a,tahli<wbr></wbr><span class="word_break"></span>l atau setiap ibadah yang di lakukan di hadiahkan untuk mayit baik ibadah wajib ataupun sunnah maka pahala yang di hadiahkan kepada mayit akan sampai ke mayit.</div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> فائدة: رجل مرّ بمقبرة فقرأ الفاتحة وأهدى ثوابها لأهلها فهم يقسم أو يصل لكل منهم مثل ثوابها كاملاً، أجاب ابن حجر بقوله: أفتى جمع بالثاني وهو اللائق بسعة رحمة الله تعالى اهـ. </div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> بغية المسترشدين<wbr></wbr><span class="word_break"></span> </div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> (وَسُئِلَ)<wbr></wbr><span class="word_break"></span> نَفَعَ اللَّهُ بِهِ عَمَّنْ مَرَّ بِمَقْبَرَ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ةٍ فَقَرَأَ الْفَاتِحَ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ةَ وَأَهْدَاه<wbr></wbr><span class="word_break"></span>َا لَهُمْ فَهَلْ تُقْسَمُ بَيْنَهُمْ<wbr></wbr><span class="word_break"></span> أَوْ يَصِلُ لِكُلٍّ مِنْهُمْ مِثْلُ ثَوَابِهَا<wbr></wbr><span class="word_break"></span> كَامِلًا؟ (فَأَجَابَ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>) بِقَوْلِهِ<wbr></wbr><span class="word_break"></span> أَفْتَى جَمْعٌ بِالثَّانِ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ي وَهُوَ اللَّائِقُ<wbr></wbr><span class="word_break"></span> بِسِعَةِ الْفَضْلِ.</div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> الفتاوى الكبرى ج 2 ص 2</div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> وقال المحب الطبري : يصل للميت كل عبادة تفعل، واجبة أو مندوبة. وفي شرح المختار لمؤلفه: مذهب أهل السنة، أن للإِنسان أن يجعل ثواب عمله وصلاته لغيره ويصله. </div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> إعانة الطالبين ج 1 ص 20 </div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> وَنَقَلَ الْأَذْرَع<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ِيُّ عَنْ شَرْحِ التَّنْبِي<wbr></wbr><span class="word_break"></span>هِ لِلْمُحِبّ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ِ الطَّبَرِي<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ِّ أَنَّهُ يَصِلُ لِلْمَيِّت<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ِ ثَوَابُ كُلِّ عِبَادَةٍ تُفْعَلُ عَنْهُ وَاجِبَةً كَانَتْ أَوْ مُتَطَوَّع<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ًا عَنْهُ انْتَهَى وَكُتُبُ الْحَنَفِي<wbr></wbr><span class="word_break"></span>َّةِ نَاصَّةٌ عَلَى أَنَّ لِلْإِنْسَ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>انِ أَنْ يَجْعَلَ ثَوَابَ عَمَلِهِ لِغَيْرِهِ<wbr></wbr><span class="word_break"></span> صَلَاةً أَوْ صَوْمًا أَوْ صَدَقَةً وَفِي شَرْحِ الْمُخْتَا<wbr></wbr><span class="word_break"></span>رِ لِمُؤَلِّف<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ِهِ مِنْهُمْ مَذْهَبُ أَهْلِ السُّنَّةِ<wbr></wbr><span class="word_break"></span> وَالْجَمَا<wbr></wbr><span class="word_break"></span>عَةِ أَنَّ لِلْإِنْسَ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>انِ أَنْ يَجْعَلَ ثَوَابَ عَمَلِهِ وَصَلَاتَه<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ُ لِغَيْرِهِ<wbr></wbr><span class="word_break"></span> وَيَصِلُهُ<wbr></wbr><span class="word_break"></span> وَعَلَيْهِ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>فَلَا يَبْعُدُ أَنَّهُ لَهُ الصَّلَاةُ<wbr></wbr><span class="word_break"></span> وَغَيْرُهَ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ا عَنْهُ وَصَحَّ فِي الْبُخَارِ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>يِّ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُمَا أَنَّهُ أَمَرَ مَنْ مَاتَتْ أُمُّهَا وَعَلَيْهَ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ا صَلَاةٌ أَنْ تُصَلِّيَ عَنْهَا وَالظَّاهِ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>رُ أَنَّهُ لَا يَقُولُهُ إلا تَوْقِيفًا<wbr></wbr><span class="word_break"></span> إيعَابٌ.</div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> تحفة المحتاج</div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <strong>> Ghufron Bkl </strong></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> Menyewa /<wbr></wbr><span class="word_break"></span> mengupah seseorang untuk membaca alqur'an yang pahala dihadiah pada orang yang meninggal hukumnya sah dan orang yang disewa berhaq mendapatkan upah / ongkos. bila memenuhi salah satu diantara 4 :</div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> 1. Dibaca di samping kuburannya</div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> 2. Tidak dibaca di samping kuburan akan tetapi disertai do'a setelah membacanya<wbr></wbr><span class="word_break"></span>bahwa pahalanya dihadiahka<wbr></wbr><span class="word_break"></span>n pada mayit tsb (hadhoroh,<wbr></wbr><span class="word_break"></span> ila hadhroti..<wbr></wbr><span class="word_break"></span>.)</div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> 3. Dibaca di samping orang yang menyewa</div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> 4. Atau dibaca serta disebut / diniatkan dalam hati. :</div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> .قال شيخنا في شرح المنهاج يصح الإستئجار لقرأة القرأن عند القبر أو مع الدعاء بمثل ما حصل له من الأجر له أو لغيره عقبها عين زمانا أو مكانا أولا ونية الثواب له من غير دعاء له لغو خلافا لجمع أى قالوا أنه ليس بلغو فعليه تصح الإجارة ويستحق الأجرة وان اختار السبكي ما قالوه عبارة شرح الروض بعد كلام قال السبكي تبعا لابن الرفعة بعد حمله كلامهم على ما اذا نوى القارئ أن يكون ثواب قرأته للميت بغير دعاء على أن الذي دل عليه الخبر بالإستنباط<wbr></wbr><span class="word_break"></span> أن بعض القرأن اذا قصد به نفع الميت نفعه إذ قد ثبت أن القارئ لما قصد بقرأته الملدوع نفعه.حاصل ما ذكره أربع صور إن كان قوله الأتي ومع ذكره في القلب صورة مستقلة وهي القرأة عند القبر والقرأة لا عنده لكن مع الدعاء عقبها والقرأة بحضرة المستأجر والقرأة مع ذكره في القلب وخرج بذلك القرأة لا مع أحد هذه الأربعة فلا يصح الإستئجار لها.إعانة الطالبين ٣/١١٢-١١٣</div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <strong>> Ahmed Machfudh </strong></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> Boleh dan sah, insya Allah pahala sampai ke orang yang telah meninggal.<wbr></wbr><span class="word_break"></span> Semua imam mujtahid sepakat akan hal tersebut, imam maliki, imam hanafi, imam syafii, dan imam hambali, termasuk syaikhul islam ibnu taimiyah yang ditokohkan<wbr></wbr><span class="word_break"></span> oleh orang yang tak suka acara tahlil dsb, serta ibnu qayyim al-jawziyy<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ah, murid ibnu taimiyah. Silahkan baca penjelasan<wbr></wbr><span class="word_break"></span>nya dalam kitab <em>fatawa syar'iyyah<wbr></wbr><span class="word_break"></span> wa buhutsun islamiyyah</em>karangan syeikh hasanayn muhammad makhluf, mufti diyar almishriyy<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ah halaman 145-154. Dalam kitab tersebut, tidak hanya sekedar penjelasan<wbr></wbr><span class="word_break"></span> tentang sampai dan tidaknya (wushul) pahala ke mayit, tetapi juga ada penjelasan<wbr></wbr><span class="word_break"></span> dari Ibnu Qayyim al-Jawziyy<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ah bahwa apabila orang yang membaca quran itu minta diupahi, maka pahalanya tidak sampai. Hal ini dapat dipahamkan<wbr></wbr><span class="word_break"></span>, bahwa selain pendapat ibnu qayyim, membolehka<wbr></wbr><span class="word_break"></span>n.</div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <strong>> Ang Ikhsan </strong></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> Meminta pertolonga<wbr></wbr><span class="word_break"></span>n kpd orang lain, diperboleh<wbr></wbr><span class="word_break"></span>kan.dan diperboleh<wbr></wbr><span class="word_break"></span>kan si pemberi tolong ini menerima upah jasa. Misal orang bikin rumah, boleh iya bikin sendiri. tp jika ia meminta tolong kepada orang lain konsekwens<wbr></wbr><span class="word_break"></span>inya adalah pembayaran<wbr></wbr><span class="word_break"></span> jasa...</div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> Rasulullah<wbr></wbr><span class="word_break"></span> tak melarang seseorang mengajarka<wbr></wbr><span class="word_break"></span>n membaca al~quran lalu mengambil upah. Bahkan ada riwayat hadist memperbole<wbr></wbr><span class="word_break"></span>hkan seseorang memberikan<wbr></wbr><span class="word_break"></span> mahar kpd istrinya dengan jasa mengajarka<wbr></wbr><span class="word_break"></span>n al~qur'an.<wbr></wbr><span class="word_break"></span> tentu saja jasa mengajarka<wbr></wbr><span class="word_break"></span>n tsb sifatnya adalah materi (dpt diuangkan)<wbr></wbr><span class="word_break"></span>.</div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> Adapun mengenai sampai tidaknya, pahala membaca Al~quran, wallahu'al<wbr></wbr><span class="word_break"></span>am... yg sudah pasti pengabdiaa<wbr></wbr><span class="word_break"></span>nnya si anak dpt digolongka<wbr></wbr><span class="word_break"></span>n sebagai amal kesalihan dg mendoakan orang tuanya.  Ada pula seorang sahabat yg mengobati seseorang dengan suratul fatihah. lalu sebagai imbalan diberikan kambing. ketika sahabat ini melapor kpd nabi, nabi tertawa dan berkata, berikanlah<wbr></wbr><span class="word_break"></span> pahanya untukku.in<wbr></wbr><span class="word_break"></span>sya ALLAH ada hadistnya di riwayat muslim, kalau aa tak salah..</div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> Hal ini menunjukan<wbr></wbr><span class="word_break"></span> kebolehan memanfaatk<wbr></wbr><span class="word_break"></span>an ayat al~quran dan dinilai sbg jasa yg boleh diberikan kepada yang menggunaka<wbr></wbr><span class="word_break"></span>nnya dengan sebuah imbalan.. ...</div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> LINK ASAL :</div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <a href="https://www.facebook.com/groups/piss.ktb/permalink/569640229725456/?refid=18" style="color: #3b5998; text-decoration: none;">https://<wbr></wbr><span class="word_break"></span>www.faceboo<wbr></wbr><span class="word_break"></span>k.com/<wbr></wbr><span class="word_break"></span>groups/<wbr></wbr><span class="word_break"></span>piss.ktb/<wbr></wbr><span class="word_break"></span>permalink/<wbr></wbr><span class="word_break"></span>56964022972<wbr></wbr><span class="word_break"></span>5456/</a></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> DOKUMEN FB :</div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <a href="https://mbasic.facebook.com/groups/196355227053960?view=doc&id=627089397313872&refid=18">https://mbasic.facebook.com/groups/196355227053960?view=doc&id=627089397313872&refid=18</a></div> </div>

AQIDAH FIQIH JENAZAH Fiqih Muamalah HUKUM MENYEWA ORANG MEMBACAKAN AL-QUR'AN UNTUK MAYIT

PERTANYAAN : Liyana Zahirah Assalamualaikum wr.wb. Bagaimana hukum mengupah (menyewa) orang untuk membacakan Al-Qur’an, kemudian pahalanya diberikan untuk orang yang telah meninggal ? JAWABAN : > Nabilah Az-Zahrah  Wa'alaikumussalaam,hukumnya sah da…

Baca selengkapnya »

BILA MAKAN DAGING ANJING, NAJISKAH TUBUH SI PEMAKAN ?

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">PERTANYAAN :</span><br /> <br /> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">Pertanyaan titipan : Apakah tubuh orang yang makan daging anjing itu najis seumur hidup ? Jelasnya, andai Sukino makan daging anjing, mulut Sukino sudah dibersihkan, begitu juga dengan anus Sukino. Tapi bagaimana dengan badan Sukino sehubungan Sukino sudah mengkonsumsi daging haram itu, di mana tubuh Sukino sudah menyerap semua kandungan zat dari daging tersebut, apakah badan Sukino selama menjadi najiiiiiiisss ??? Keringat yang keluar dari badannya ikut najis pula ??? Apakah harus diusahakn keluar daging anjing yang sudah terolah dalam perut, atau mau dioperasi atau bedah perut / transplantasi perut.. hehe dan bagaimana jika sudah tercampur / tersaring sehingga tercampur dengn yang lain sehingga membentuk gumpalan daging dalam tubuh seiring berjalanya usia...? [</span><span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">Rampak Naung</span><span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">].</span><br /> <br /> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">JAWABAN :</span><br /> <br /> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">Apakah tubuh orang yang makan daging anjing itu najis seumur hidup ? Tidak najis selamanya, karena jeroan (bagian dalam perut) tidak mungkin disucikan. Tapi jika seseorang memakan daging anjing maka mulutnya wajib dibasuh 7 kali yang salah satunya di campur debu dan cukup sekali basuhan pada dubur dan qubul saat BAB. Karena yang dihukumi kena najis dan harus dibersihkan / disucikan dengan air atau tanah bilamana terkena bagian dzhohir, kalau sudah masuk ke dalam perut itu tidak dihukumi najis yang harus dibersihkan / disucikan oleh air atau tanah, tetapi di bersihkannya dengan istigfar (tobat). Wallohu a'lam. [</span><span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">Nabilah Az-Zahrah, Brojol Gemblung, Kaula Dedy, Fakhrur Rozy</span><span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">].</span><br /> <br /> <div style="direction: rtl; text-align: justify;"> <span style="font-family: "traditional arabic"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">تحفة المختاج في شرح المنهاج </span></div> <div style="direction: rtl; text-align: justify;"> <span style="font-family: "traditional arabic"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">لو أكل مغلظا ثم خرج منه لم يجب تسبيع المخرج لأن الجوف محيل مطهر لانا نقول الجوف لايحيل النجس الى الطهارة مطلقا</span></div> <div style="direction: rtl;"> <br /></div> <div style="direction: rtl; text-align: justify;"> <span style="font-family: "traditional arabic"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">أسنى المطالب ج 1 ص 58</span></div> <div style="direction: rtl; text-align: justify;"> <span style="font-family: "traditional arabic"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">(خَاتِمَةٌ) إذَا غَسَلَ فَمَه الْمُتَنَجِّسَ فَلْيُبَالِغْ فِي الْغَرْغَرَةِ لِيَغْسِلَ كُلَّ مَا فِي حَدِّ الظَّاهِرِ, وَلَا يَبْتَلِعُ طَعَامًا, وَلَا شَرَابًا قَبْلَ غَسْلِهِ لِئَلا يَكُونَ آكِلًا لِلنَّجَاسَةِ نَقَلَهُ فِي الْمَجْمُوعِ عَنْ الْجُوَيْنِيِّ,(قَوْلُهُ وَلِلْغُسَالَةِ حُكْمُ الْمَحَلِّ بَعْدَ الْغُسْلِ) غُسَالَةٌ لَعَيْن نَجِسَةٍ لَا يَكُونُ حُكْمُهَا بَعْدَ الْغُسْلِ حُكْمُ تِلْكَ الْعَيْنِ فِيمَا يَتَعَلَّقُ بِالطَّهَارَةِ وَصُورَتُهُ فِي التُّرَابِ النَّجِسِ وَالطِّينِ وَنَحْوِهِمَا إذَا غَسَلَهُ فَإِنَّهُ يَعُودُ طَهُورًا حَتَّى يَتَيَمَّمَ بِهِ وَيَغْسِلَ بِهِ مِنْ وُلُوغِ الْكَلْبِ وَأَمَّا غُسَالَتُهُ وَهُوَ الْمَاءُ الْمَأْخُوذُ بَعْدَ أَنْ صَفَا وَرَسَبَ الطِّينُ فَإِنَّهُ طَاهِرٌ لَا طَهُورٌ عَلَى قَاعِدَةِ سَائِرِ الْغُسَالَاتِ.-الى أن فال- وَلَوْ أَكَلَ لَحْمَ كَلْبٍ نَصَّ الشَّافِعِيِّ عَلَى أَنَّهُ يَغْسِلُ فَمَه سَبْعًا وَيُعَفِّرُهُ وَأَنَّهُ يَكْفِي فِي قُبُلِهِ وَدُبُرِهِ مِنْ أَجْلِ الْبَوْلِ أَوْ الْغَائِطِ مَرَّةً وَاحِدَةً د. إذَا غَسَلَهُ فَإِنَّهُ يَعُودُ طَهُورًا حَتَّى يَتَيَمَّمَ بِهِ وَيَغْسِلَ بِهِ مِنْ وُلُوغِ الْكَلْبِ </span></div> <br /> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">LINK ASAL:</span><br /> <!--ZOOMSTOP--><br /> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">www.fb.com/groups/piss.ktb/570602099629269/</span></div> </div> </div>

Fiqih Thoharoh Hewan Makanan BILA MAKAN DAGING ANJING, NAJISKAH TUBUH SI PEMAKAN ?

PERTANYAAN : Pertanyaan titipan : Apakah tubuh orang yang makan daging anjing itu najis seumur hidup ? Jelasnya, andai Sukino makan daging anjing, mulut Sukino sudah dibersihkan, begitu juga dengan anus Sukino. Tapi bagaimana dengan badan Sukino…

Baca selengkapnya »

HUKUM MENELAN DAHAK SAAT BERPUASA

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div style="background-color: white; padding: 0px;"> </div> <div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;"> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">PERTANYAAN :</span><br /> <br /> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">Assalamualaikum, tanya nih, bagaimana hukumnya orang puasa yang nelan dahak ( riyak), sekian terimakasih. [</span><span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">Kiky</span><span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">].</span><br /> <br /> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">JAWABAN</span><br /> <br /> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">Wa'alaikumussalam. Ust. Dr. Ali Jum'ah Muhammad pernah ditanya tentang ini, beliau menjawab : Apabila riyak itu melewati batas / keluar dari batas anggota bathin di dalam tenggorokan (tempat keluarnya huruf Hamzah dan Haa`, bukan Kha` menurut Imam al-Zayyadi, dan bukan pula Ha` menurut Imam Nawawi), maka menelannya membatalkan puasa. Dan apabila belum melewati batas anggota bathin dalam tenggorokan maka menelannya tidak membatalkan puasa. Sedangkan menurut pendapat bahwa menelan riyak itu tidak membatalkan puasa; yakni selagi riyak itu tidak keluar ke mulut atau masih ada di dalam rongga mulut. </span><br /> <div style="direction: rtl;"> <br /></div> <div style="direction: rtl; text-align: justify;"> <span style="font-family: "ßèíñ 13";"><b>ﺣﻜﻢ ﺍﺑﺘﻼﻉ ﺍﻟﺒﻠﻐﻢ ﺃﺛﻨﺎﺀ ﺍﻟﺼﻮﻡ</b></span></div> <div style="direction: rtl; text-align: justify;"> <span style="font-family: "ßèíñ 13";"><b>ﺍﻟﺮﻗـﻢ ﺍﻟﻤﺴﻠﺴﻞ 639 : ﺗﺎﺭﻳﺦ ﺍﻹﺟﺎﺑﺔ : 13/10/2003 </b></span></div> <div style="direction: rtl; text-align: justify;"> <span style="font-family: "ßèíñ 13";"><b>ﺍﻃﻠﻌﻨﺎ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻄﻠﺐ ﺍﻟﻮﺍﺭﺩ ﺇﻟﻴﻨﺎ ﻋﻦ ﻃﺮﻳﻖ ﺍﻹﻧﺘﺮﻧﺖ- ﺍﻟﻤﻘﻴﺪ ﺑﺮﻗﻢ 1834 ﻟﺴﻨﺔ 2003 ﺍﻟﻤﺘﻀﻤﻦ: ﻫﻞ ﺍﻟﺒﻠﻐﻢ ﻳﻔﻄﺮ ﺍﻟﺼﺎﺋﻢ ﻋﻠﻤًﺎ ﺑﺄﻧﻪ ﻳﻮﺟﺪ ﺣﺮﺝ ﻛﺜﻴﺮ ﻭ ﻫﻞ ﺑﻠﻌﻪ ﻳﺒﻄﻞ ﺍﻟﺼﻼﺓ ؟ </b></span></div> <div style="direction: rtl; text-align: justify;"> <span style="font-family: "ßèíñ 13";"><b>ﺍﻟـﺠـــﻮﺍﺏ : ﻓﻀﻴﻠﺔ ﺍﻷﺳﺘﺎﺫ ﺍﻟﺪﻛﺘﻮﺭ ﻋﻠﻲ ﺟﻤﻌﺔ ﻣﺤﻤﺪ </b></span></div> <div style="direction: rtl; text-align: justify;"> <span style="font-family: "ßèíñ 13";"><b>ﺑﻠﻊ ﺍﻟﺒﻠﻐﻢ ﺃﺛﻨﺎﺀ ﺍﻟﺼﻴﺎﻡ ﻻ ﻳﻔﻄﺮ ﺇﻻ ﺇﺫﺍ ﺃﺧﺮﺟﻪ ﺍﻟﺼﺎﺋﻢ ﺛﻢ ﺍﺑﺘﻠﻌﻪ ﻓﺈﻧﻪ ﻳﻜﻮﻥ ﻣﻔﻄﺮﺍً ﻗﺎﻝ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺠﻤﻮﻉ: "ﺍﻟﻨﺨﺎﻣﺔ ﺇﻥ ﻟﻢ ﺗﺤﺼﻞ ﻓﻲ ﺣﺪ ﺍﻟﻈﺎﻫﺮ ﻣﻦ ﺍﻟﻔﻢ ﻟﻢ ﺗﻀﺮ ﺑﺎﻻﺗﻔﺎﻕ، ﻓﺈﻥ ﺣﺼﻠﺖ ﻓﻴﻪ ﺑﺎﻧﺼﺒﺎﺑﻬﺎ ﻣﻦ ﺍﻟﺪﻣﺎﻍ ﻓﻲ ﺍﻟﺜﻘﺒﺔ ﺍﻟﻨﺎﻓﺬﺓ ﻣﻨﻪ ﺇﻟﻰ ﺃﻗﺼﻰ ﺍﻟﻔﻢ ﻓﻮﻕ ﺍﻟﺤﻠﻘﻮﻡ ﻧﻈﺮ؛ ﺇﻥ ﻟﻢ ﻳﻘﺪﺭ ﻋﻠﻰ ﺻﺮﻓﻬﺎ ﻭﻣﺠﻬﺎ ﺣﺘﻰ ﻧﺰﻟﺖ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺠﻮﻑ ﻟﻢ ﺗﻀﺮ، ﻭﺇﻥ ﺭﺩﻫﺎ ﺇﻟﻰ ﻓﻀﺎﺀ ﺍﻟﻔﻢ ﺃﻭ ﺍﺭﺗﺪﺕ ﺇﻟﻴﻪ ﺛﻢ ﺍﺑﺘﻠﻌﻬﺎ ﺃﻓﻄﺮ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﺬﻫﺐ، ﻭﺑﻪ ﻗﻄﻊ ﺍﻟﺠﻤﻬﻮﺭ." ﺍﻫـ. </b></span></div> <div style="text-align: right;"> <span style="font-family: "ßèíñ 13";"><b>ﻭﻋﻠﻰ ﺍﻟﻘﻮﻝ ﺑﺄﻧﻪ ﻻ ﻳﺒﻄﻞ ﺍﻟﺼﻮﻡ ﻣﺎ ﺩﺍﻡ ﻟﻢ ﻳﺨﺮﺝ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻔﻢ، ﻓﻜﺬﻟﻚ ﻻ ﺗﺒﻄﻞ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﺑﻪ. ﻭﻣﻤﺎ ﺫﻛﺮ ﻳﻌﻠﻢ ﺍﻟﺠﻮﺍﺏ ﻋﻤﺎ ﺟﺎﺀ ﺑﺎﻟﺴﺆﺍﻝ. ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ ﺃﻋﻠﻢ.</b></span></div> <br /> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">Sumber : http://www.dar-alifta.org/ViewFatwa.aspx?ID=639</span><br /> <br /> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">Menelan dahak / riak / balghom bagi orang yang berpuasa itu hukumnya khilaf :</span><br /> <br /> <div style="direction: rtl; text-align: justify;"> <span style="font-family: "traditional arabic"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">الموسوعة الفقهية الكويتية</span></div> <div style="direction: rtl; text-align: justify;"> <span style="font-family: "traditional arabic"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">تَاسِعًا: ابْتِلاَعُ النُّخَامَةِ:</span></div> <div style="direction: rtl; text-align: justify;"> <span style="font-family: "traditional arabic"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">79 - النُّخَامَةُ هِيَ: النُّخَاعَةُ، وَهِيَ مَا يُخْرِجُهُ الإِْنْسَانُ مِنْ حَلْقِهِ، مِنْ مَخْرَجِ الْخَاءِ الْمُعْجَمَةِ.</span></div> <div style="direction: rtl; text-align: justify;"> <span style="font-family: "traditional arabic"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">قَال الْفَيُّومِيُّ: هَكَذَا قَيَّدَهُ ابْنُ الأَْثِيرِ، وَهَكَذَا قَال الْمُطَرِّزِيُّ، وَزَادَ: مَا يَخْرُجُ مِنَ الْخَيْشُومِ عِنْدَ التَّنَحْنُحِ (1) .</span></div> <div style="direction: rtl; text-align: justify;"> <span style="font-family: "traditional arabic"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">وَمَذْهَبُ الْحَنَفِيَّةِ، وَالْمُعْتَمَدُ عِنْدَ الْمَالِكِيَّةِ: أَنَّ النُّخَامَةَ سَوَاءٌ أَكَانَتْ مُخَاطًا نَازِلاً مِنَ الرَّأْسِ، أَمْ بَلْغَمًا صَاعِدًا مِنَ الْبَاطِنِ، بِالسُّعَال أَوِ التَّنَحْنُحِ - مَا لَمْ يَفْحُشِ الْبَلْغَمُ - لاَ يُفْطِرُ مُطْلَقًا.</span></div> <div style="direction: rtl; text-align: justify;"> <span style="font-family: "traditional arabic"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">وَفِي نُصُوصِ الْمَالِكِيَّةِ: إِنَّ الْبَلْغَمَ لاَ يُفْطِرُ مُطْلَقًا، وَلَوْ وَصَل إِلَى طَرَفِ اللِّسَانِ، لِمَشَقَّتِهِ، خِلاَفًا لِخَلِيلٍ، الَّذِي رَأَى الْفَسَادَ، فِيمَا إِذَا أَمْكَنَ طَرْحُهُ، بِأَنْ جَاوَزَ الْحَلْقَ، ثُمَّ أَرْجَعَهُ وَابْتَلَعَهُ، وَأَنَّ عَلَيْهِ الْقَضَاءَ.</span></div> <div style="direction: rtl; text-align: justify;"> <span style="font-family: "traditional arabic"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">وَفِي رِوَايَةٍ عَنْ أَحْمَدَ أَنَّ ابْتِلاَعَ النُّخَامَةِ لاَ يُفْطِرُ، لأَِنَّهُ مُعْتَادٌ فِي الْفَمِ غَيْرُ وَاصِلٍ مِنْ خَارِجٍ، فَأَشْبَهَ الرِّيقَ</span></div> <div style="direction: rtl; text-align: justify;"> <span style="font-family: "traditional arabic"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">وَعِنْدَ الشَّافِعِيَّةِ هَذَا التَّفْصِيل:</span></div> <div style="direction: rtl; text-align: justify;"> <span style="font-family: "traditional arabic"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">- إِنِ اقْتَلَعَ النُّخَامَةَ مِنَ الْبَاطِنِ، وَلَفَظَهَا فَلاَ بَأْسَ بِذَلِكَ فِي الأَْصَحِّ؛ لأَِنَّ الْحَاجَةَ إِلَيْهِ مِمَّا يَتَكَرَّرُ، وَفِي قَوْلٍ: يُفْطِرُ بِهَا كَالاِسْتِقَاءَةِ</span></div> <div style="direction: rtl; text-align: justify;"> <span style="font-family: "traditional arabic"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">- وَلَوْ صَعِدَتْ بِنَفْسِهَا، أَوْ بِسُعَالِهِ، وَلَفَظَهَا لَمْ يُفْطِرْ جَزْمًا.</span></div> <div style="direction: rtl; text-align: justify;"> <span style="font-family: "traditional arabic"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">وَلَوِ ابْتَلَعَهَا بَعْدَ وُصُولِهَا إِلَى ظَاهِرِ الْفَمِ، أَفْطَرَ جَزْمًا.</span></div> <div style="direction: rtl; text-align: justify;"> <span style="font-family: "traditional arabic"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">وَإِذَا حَصَلَتْ فِي ظَاهِرِ الْفَمِ، يَجِبُ قَطْعُ مَجْرَاهَا إِلَى الْحَلْقِ، وَمَجُّهَا، فَإِنْ تَرَكَهَا مَعَ الْقُدْرَةِ عَلَى ذَلِكَ، فَوَصَلَتْ إِلَى الْجَوْفِ، أَفْطَرَ فِي الأَْصَحِّ، لِتَقْصِيرِهِ، وَفِي قَوْلٍ: لاَ يُفْطِرُ، لأَِنَّهُ لَمْ يَفْعَل شَيْئًا، وَإِنَّمَا أَمْسَكَ عَنِ الْفِعْل.</span></div> <div style="direction: rtl; text-align: justify;"> <span style="font-family: "traditional arabic"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">وَلَوِ ابْتَلَعَهَا بَعْدَ وُصُولِهَا إِلَى ظَاهِرِ الْفَمِ، أَفْطَرَ جَزْمًا (1) .</span></div> <div style="direction: rtl; text-align: justify;"> <span style="font-family: "traditional arabic"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">وَنَصَّ الْحَنَابِلَةُ عَلَى أَنَّهُ يَحْرُمُ عَلَى الصَّائِمِ بَلْعُ نُخَامَةٍ، إِذَا حَصَلَتْ فِي فَمِهِ، وَيُفْطِرُ بِهَا إِذَا بَلَعَهَا، سَوَاءٌ أَكَانَتْ فِي جَوْفِهِ أَمْ صَدْرِهِ، بَعْدَ أَنْ تَصِل إِلَى فَمِهِ؛ لأَِنَّهَا مِنْ غَيْرِ الْفَمِ، فَأَشْبَهَ الْقَيْءَ، وَلأَِنَّهُ أَمْكَنَ التَّحَرُّزُ مِنْهَا فَأَشْبَهَ الدَّمَ مِنْ أَجْل هَذَا الْخِلاَفِ، نَبَّهَ ابْنُ الشِّحْنَةِ عَلَى أَنَّهُ يَنْبَغِي إِلْقَاءُ النُّخَامَةِ، حَتَّى لاَ يَفْسُدَ صَوْمُهُ عَلَى قَوْل الإِْمَامِ الشَّافِعِيِّ، وَلِيَكُونَ صَوْمُهُ صَحِيحًا بِالاِتِّفَاقِ لِقُدْرَتِهِ عَلَى مَجِّهَا</span></div> <br /> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">Point dalam madzhab syafi'i :</span><br /> <div style="text-align: right;"> <span style="font-family: "traditional arabic"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">لَوِ ابْتَلَعَهَا بَعْدَ وُصُولِهَا إِلَى ظَاهِرِ الْفَمِ، أَفْطَرَ جَزْمًا</span></div> <br /> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">Hukumnya khilaf, satu riwayat dari imam ahmad bin hanbal :</span><br /> <div style="text-align: right;"> <span style="font-family: "traditional arabic"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">وَفِي رِوَايَةٍ عَنْ أَحْمَدَ أَنَّ ابْتِلاَعَ النُّخَامَةِ لاَ يُفْطِرُ، لأَِنَّهُ مُعْتَادٌ فِي الْفَمِ غَيْرُ وَاصِلٍ مِنْ خَارِجٍ، فَأَشْبَهَ الرِّيقَ</span></div> <br /> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">Ini komentar ibnu syihnah :</span><br /> <br /> <div style="direction: rtl; text-align: justify;"> <span style="font-family: "traditional arabic"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">مِنْ أَجْل هَذَا الْخِلاَفِ، نَبَّهَ ابْنُ الشِّحْنَةِ عَلَى أَنَّهُ يَنْبَغِي إِلْقَاءُ النُّخَامَةِ، حَتَّى لاَ يَفْسُدَ صَوْمُهُ عَلَى قَوْل الإِْمَامِ الشَّافِعِيِّ، وَلِيَكُونَ صَوْمُهُ صَحِيحًا بِالاِتِّفَاقِ لِقُدْرَتِهِ عَلَى مَجِّهَا</span></div> <br /> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">Jika dahak sudah ada di luar mulut kemudian ditelan maka batal, atau mampu untuk dikeluarkan tapi tetap ditelan maka menurut qoul ashoh syafi'iyah batal, sesuai ibarot di atas :</span><br /> <br /> <div style="direction: rtl; text-align: justify;"> <span style="font-family: "traditional arabic"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">وَلَوِ ابْتَلَعَهَا بَعْدَ وُصُولِهَا إِلَى ظَاهِرِ الْفَمِ، أَفْطَرَ جَزْمًا. وَإِذَا حَصَلَتْ فِي ظَاهِرِ الْفَمِ، يَجِبُ قَطْعُ مَجْرَاهَا إِلَى الْحَلْقِ، وَمَجُّهَا، فَإِنْ تَرَكَهَا مَعَ الْقُدْرَةِ عَلَى ذَلِكَ، فَوَصَلَتْ إِلَى الْجَوْفِ، أَفْطَرَ فِي الأَْصَحِّ، لِتَقْصِيرِهِ، وَفِي قَوْلٍ: لاَ يُفْطِرُ، لأَِنَّهُ لَمْ يَفْعَل شَيْئًا، وَإِنَّمَا أَمْسَكَ عَنِ الْفِعْل.</span></div> <br /> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">Menelan dahak bagi yangg puasa ada 2 pendapat, yaitu BATAL dan TIDAK BATAL, dan yang shohih adalah batal.</span><br /> <div style="padding: 0px 0px 0px 21px;"> <span style="display: inline-block; font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt; margin-left: -21px; width: 21px;">1.</span><span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">jika keluar dari dada kemudian ditelan maka membatalkan puasa hal ini seperti muntah-muntah</span></div> <div style="padding: 0px 0px 0px 21px;"> <span style="display: inline-block; font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt; margin-left: -21px; width: 21px;">2.</span><span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">jika keluarnya dari tenggorokan atau otak maka tidak batal hal ini sebagaimana ludah</span></div> <br /> <div style="text-align: right;"> <span style="font-family: "traditional arabic"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">الحاوى الكبير ـ الماوردى (3/ 903)</span></div> <div style="direction: rtl; text-align: justify;"> <span style="font-family: "traditional arabic"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">وَأَمَّا النُّخَامَةُ إِذَا ابْتَلَعَهَا الصائم فَفِيهَا وَجْهَانِ : أَحَدُهُمَا : قَدْ أَفْطَرَ بِهَا .</span></div> <div style="direction: rtl; text-align: justify;"> <span style="font-family: "traditional arabic"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">وَالثَّانِي : لَمْ يُفْطِرْ بِهَا وَالصَّحِيحُ أَنَّهُ يُفْطِرُ ، فَإِنْ أَخْرَجَهَا مِنْ صَدْرِهِ ثُمَّ ابْتَلَعَهَا فَقَدْ أَفْطَرَ كَالْقَيْءِ ، وَإِنْ أَخْرَجَهَا مِنْ حَلْقِهِ ، أَوْ دِمَاغِهِ لَمْ يُفْطِرْ كَالرِّيقِ</span></div> <br /> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">Wallohu a'lam. [</span><span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">Brojol Gemblung, Hezqiel Ahmad Nawawi, Hasyim Toha, Sunde Pati</span><span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">].</span><br /> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">LINK DISKUSI :</span><br /> <!--ZOOMSTOP--><br /> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">www.fb.com/groups/piss.ktb/626565407366271/</span></div> </div> </div>

FIQIH PUASA HUKUM MENELAN DAHAK SAAT BERPUASA

PERTANYAAN : Assalamualaikum, tanya nih, bagaimana hukumnya orang puasa yang nelan dahak ( riyak), sekian terimakasih. [Kiky]. JAWABAN Wa'alaikumussalam. Ust. Dr. Ali Jum'ah Muhammad pernah ditanya tentang ini, beliau menjawab : Apabila riyak i…

Baca selengkapnya »

HUKUM MAKAN DI MASJID

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div style="background-color: white; padding: 0px;"> </div> <div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;"> PERTANYAAN</div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: sans-serif;"><br /></span></div> <br /> <h5 style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;"> <div style="font-family: sans-serif; font-size: 1em; text-align: justify;"> <a href="https://mbasic.facebook.com/groups/196355227053960?view=doc&id=626654844023994&refid=18" style="color: #3b5998; text-decoration: none;">Hafidz Kazama</a></div> </h5> <h5 style="background-color: white; margin: 0px; padding: 0px;"> <div style="font-family: sans-serif; font-size: 1em; text-align: justify;"> <span style="font-size: 1em;">assalamu'a</span><wbr style="font-size: 1em;"></wbr><span class="word_break" style="font-size: 1em;"></span><span style="font-size: 1em;">laikum, </span><span style="font-size: 1em;">bagaimana hukumnya makan" dimasjid??</span><wbr style="font-size: 1em;"></wbr><span class="word_break" style="font-size: 1em;"></span><span style="font-size: 1em;">?</span></div> </h5> <span style="background-color: white;"></span><br /> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="font-family: sans-serif;"></span><br /> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: sans-serif;">JAWABAN</span></div> <br /> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; color: #3b5998; font-family: sans-serif; text-align: justify; text-decoration: none;"> <a href="https://mbasic.facebook.com/groups/196355227053960?view=doc&id=626654844023994&refid=18" style="color: #3b5998; text-decoration: none;">>Ghufron Bkl</a> </div> <span style="background-color: white;"></span><br /> <div style="text-align: justify;"> <span style="background-color: white;"><span style="font-family: sans-serif;"><br /></span></span></div> <span style="background-color: white;"><span style="font-family: sans-serif;"><div style="text-align: justify;"> WA ALAIKUM SALAM. makan di masjid diperboleh<wbr></wbr><span class="word_break"></span>kan bila tdk mengganggu<wbr></wbr><span class="word_break"></span> pada org lain dan makanannya<wbr></wbr><span class="word_break"></span>tdk mempunyai bau yg tdk di sukai spt bawang putih, klo mengganggu<wbr></wbr><span class="word_break"></span> pda org ato makanan berbau yg tdk enak maka hukumnya makruh. : </div> </span><div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="font-family: sans-serif;"><div style="text-align: justify;"> .يستحب عقد حلق العلم في المساجد___<wbr></wbr><span class="word_break"></span>_ويجوز النوم فيه بلا كراهة___وك<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ذا لا بأس </div> </span></span><span style="background-color: white; font-family: sans-serif;"><div style="text-align: justify;"> بالأكل والشرب والوضوء إذا لم يتأذ به الناس ولم يكن للمأكول رائحة كريهة كالثوم وإلا كره.</div> </span><br /> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: sans-serif;"><br /></span></div> <span style="background-color: white; font-family: sans-serif;"></span><br /> <div style="text-align: justify;"> <span style="background-color: white; font-family: sans-serif;"> غاية تلخيص المراد ص : ٩٦-٩٧</span></div> <span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;"> <br /></div> </span><br /> <div style="background-color: white; color: #3b5998; font-family: sans-serif; text-align: justify; text-decoration: none;"> <a href="https://mbasic.facebook.com/groups/196355227053960?view=doc&id=626654844023994&refid=18" style="color: #3b5998; text-decoration: none;">> Mbah Godek</a> </div> <span style="background-color: white;"></span><br /> <div style="text-align: justify;"> <span style="background-color: white;"><span style="font-family: sans-serif;"><br /></span></span></div> <span style="background-color: white;"><span style="font-family: sans-serif;"><div style="text-align: justify;"> Makan di masjid boleh</div> </span><div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="font-family: sans-serif;"><div style="text-align: justify;"> سنن ابن ماجه - (ج 2 / ص 1097)</div> </span><div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="font-family: sans-serif;"><div style="text-align: justify;"> ( 24 )</div> </span><span style="font-family: sans-serif;"><div style="text-align: justify;"> باب الأكل في المسجد </div> </span><div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="font-family: sans-serif;"><div style="text-align: justify;"> 3300 -</div> </span><span style="font-family: sans-serif;"><div style="text-align: justify;"> حدثنا يعقوب بن حميد بن كاسب وحرملة بن يحيى قالا حدثنا عبد الله بن وهب . أخبرني عمرو بن الحارث . حدثني سليمان بن زياد الحضرمي أنه سمع عبد الله بن الحارث بن جزء الزبيدي يقول كنا نأكل على عهد رسول الله صلى الله عليه و سلم في المسجد الخبز واللحم</div> </span></span><span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> </span><span style="background-color: white; font-family: sans-serif;"><div style="text-align: justify;">  makan dimasjid boleh tapi mengurangi<wbr></wbr><span class="word_break"></span> muru'ah/<wbr></wbr><span class="word_break"></span>kewibawaan</div> </span><span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: sans-serif;"><br /></span></div> <span style="font-family: sans-serif;"><div style="text-align: justify;"> المجموع شرح المهذب - (ج 6 / ص 504)</div> </span><div style="text-align: justify;"> <br /></div> <span style="font-family: sans-serif;"><div style="text-align: justify;"> قال المصنف رحمه الله </div> </span><span style="font-family: sans-serif;"><div style="text-align: justify;"> ويجوز أن يمضي إلى البيت للاكل ولا يبطل اعتكافه وقال أبو العباس لا يجوز فان خرج بطل اعتكافه لانه يمكنه أن يأكل في المسجد فلا حاجة له والمنصوص هو الاول لان الاكل في المسجد ينقص المروءة فلم يلزمه</div> </span></span><span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> </span><span style="background-color: white; font-family: sans-serif;"><div style="text-align: justify;"> Mushonnif Rohimahull<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ohu berkata  : bagi yg i'tikaf boleh pulang kerumahnya<wbr></wbr><span class="word_break"></span> untuk makan dan i'tikafnya<wbr></wbr><span class="word_break"></span> tidak dianggap batal</div> </span><span style="background-color: white; font-family: sans-serif;"><div style="text-align: justify;"> abul abbas berkata tidak boleh pulang rumah,jika<wbr></wbr><span class="word_break"></span> keluar dari masjid maka batal i'tikafnya<wbr></wbr><span class="word_break"></span> karena ia masih mungkin bisa makan didalam masjid maka tiada hajat baginya</div> </span><span style="background-color: white; font-family: sans-serif;"><div style="text-align: justify;"> dan hukum yg ditetapkan<wbr></wbr><span class="word_break"></span> yaitu yg awal (boleh pulang untuk makan dan i'tikafnya<wbr></wbr><span class="word_break"></span> tidak batal)</div> </span><span style="background-color: white; font-family: sans-serif;"><div style="text-align: justify;"> karena makan dimasjid itu bisa mengurangi<wbr></wbr><span class="word_break"></span> muru'ah/<wbr></wbr><span class="word_break"></span>kewibawaan</div> </span><span style="background-color: white;"><div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: sans-serif;"><br /></span></div> <span style="font-family: sans-serif;"><div style="text-align: justify;"> LINK DISKUSI</div> </span><div style="color: #3b5998; font-family: sans-serif; text-align: justify; text-decoration: none;"> <a href="https://www.facebook.com/groups/piss.ktb/permalink/620725261283619/?refid=18" style="color: #3b5998; font-family: sans-serif; text-decoration: none;"></a><a href="https://www.facebook.com/groups/piss.ktb/permalink/620725261283619/?refid=18" style="color: #3b5998; text-decoration: none;">https://<wbr></wbr><span class="word_break"></span>www.faceboo<wbr></wbr><span class="word_break"></span>k.com/<wbr></wbr><span class="word_break"></span>groups/<wbr></wbr><span class="word_break"></span>piss.ktb/<wbr></wbr><span class="word_break"></span>permalink/<wbr></wbr><span class="word_break"></span>62072526128<wbr></wbr><span class="word_break"></span>3619/</a></div> </span><br /> <div style="text-align: justify;"> DOKUMEN FB :</div> <div style="text-align: justify;"> <a href="https://mbasic.facebook.com/groups/196355227053960?view=doc&id=626654844023994&refid=18">https://mbasic.facebook.com/groups/196355227053960?view=doc&id=626654844023994&refid=18</a></div> </div>

Makanan Wakaf dan Masjid HUKUM MAKAN DI MASJID

PERTANYAAN Hafidz Kazama assalamu'alaikum, bagaimana hukumnya makan" dimasjid??? JAWABAN >Ghufron Bkl  WA ALAIKUM SALAM. makan di masjid diperbolehkan bila tdk mengganggu pada org lain dan makanannyatdk mempunyai bau yg tdk di sukai spt bawang putih…

Baca selengkapnya »

MIMPI BICARA DENGAN ORANG MENINGGAL

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div style="background-color: white; padding: 0px;"> </div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: sans-serif;"><b>PERTANYAAN</b></span><br /> <span style="font-family: sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: sans-serif;">Assalamu'alaikum, bulan puasa, setan" dipenjara. Kalo mimpi bertemu dan berbicara dengan orang yang sudah meninggal, apakah yang berbicara itu ruhnya sendiri atau apa ya? [Susi El Daud].</span><br /> <span style="font-family: sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: sans-serif;"><b>JAWABAN</b></span><br /> <span style="font-family: sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: sans-serif;">Wa'alaikumussalam. Di dalam kitab Tafsir Ahkam, Imam al-Qurtubi menguraikan firman Allah Ta’ala dalam surat ar-Rum ayat 52:</span><br /> <span style="font-family: sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: sans-serif;">فَإِنَّكَ لا تُسْمِعُ الْمَوْتَى وَلا تُسْمِعُ الصُّمَّ الدُّعَاءَ إِذَا وَلَّوْا مُدْبِرِينَ </span><br /> <span style="font-family: sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: sans-serif;">Maka Sesungguhnya kamu tidak akan sanggup menjadikan orang-orang yang mati itu dapat mendengar, dan menjadikan orang-orang yang tuli dapat mendengar seruan, apabila mereka itu berpaling membelakang.</span><br /> <span style="font-family: sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: sans-serif;">Dalam penjelasannya, ayat ini berkaitan dengan peristiwa pertanyaan sahabat Umar bin Khattab saat Rasulullah shallahu’alaihi wasallam memanggil tiga orang pemimpin kafir Quraisy dalam perang Badar yang telah mati beberapa hari. Saat itu Rasulullah shallahu’alaihi wasallam ditanya oleh Umar bin Khattab radliyallahu’anh:</span><br /> <span style="font-family: sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: sans-serif;">يا رسول الله تناديهم بعد ثلاث وهل يسمعون ؟ يقول الله إنك لا تسمع الموتى فقال : والذي نفسي بيده ما أنتم بأسمع منهم ولكنهم لا يطيقون أن يجيبوا</span><br /> <span style="font-family: sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: sans-serif;">Ya Rasulullah!, apakah engkau memanggil-manggil mereka yang telah meninggal tiga hari, apakah mereka bisa mendengarkan panggilanmu. Bukankah Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman dalam al-Qur’an: sesungguhnya kamu tidak akan sanggup menjadikan orang-orang yang mati itu dapat mendengar?. Rasulullah shallahu’alaihi wasallam menjawab: Demi Dzat yang jiwaku ada dalam kekuasaan-Nya, tidaklah engkau sanggup mendengar melebihi mereka, mereka lebih mendengar dari pada kamu, hanya saja mereka tidak mampu menjawab”.(HR. Muslim dari Imam Anas radliyallahu’anhum).</span><br /> <span style="font-family: sans-serif;">Menurut hadits ash-Shahihain (Bukhari dan Muslim) dari sanad yang berbeda-beda, Rasulullah shallahu’alaihi wasallam pernah berbicara kepada orang-orang kafir yang tewas dalam perang Badar saat mereka dibuang di sumur Qulaib kemudian Rasulullah shallahu’alaihi wasallam berdiri dan memanggil nama-nama mereka:</span><br /> <span style="font-family: sans-serif;">“Ya Fulan bin Fulan: Apakah engkau telah mendapatkan janji dari Tuhanmu dengan benar, sedangkan saya telah mendapatkan janji yang benar pula dari Tuhanku”.</span><br /> <span style="font-family: sans-serif;">Menurut Ibnu Katsir di dalam Kitab Tafsirnya, bahwa yang dipanggil oleh Rasulullah shallahu’alaihi wasallam itu adalah; Abu Jahal bin Hisyam, Utbah bin Robi’ah dan Syaibah bin Robi’ah. Ketiganya itu adalah tokoh kafir Quraisy. Hadits tersebut diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Anas bin Malik.</span><br /> <span style="font-family: sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: sans-serif;">Ini cuplikan buku saya yang lain :</span><br /> <span style="font-family: sans-serif;">Sungguh banyak sekali riwayat atau kisah-kisah yang menyampaikan bahwa orang mati bisa bertemu dengan orang hidup di dalam mimpi. </span><br /> <span style="font-family: sans-serif;">Salah satunya adalah apa yang telah disampaikan oleh Shalih bin Basyir, beliau berkata; Aku melihat Atha’ as-Sulami di dalam mimpi setelah kematiannya. Lalu aku berkata kepadanya; “Semoga engkau dirahmati Allah, engkau adalah orang yang lama dalam menanggung kesusahan di dalam dunia”. </span><br /> <span style="font-family: sans-serif;">“Sungguh demi Allah, setelah kematianku, Allah telah menganugrahikan kesenangan yang panjang juga kebahagiaan yang abadi”. Kata Atha’ as-Sulami.</span><br /> <span style="font-family: sans-serif;">Shalih bin Basyir berkata; “Pada derajat apa engkau berada saat ini?”.</span><br /> <span style="font-family: sans-serif;">“Beserta orang-orang yang dianugrahi nikmat oleh Allah, dari para Nabi, Shidiqin, Syuhada, juga orang-orang shaleh”, kata Atha’ bin Basyir.</span><br /> <span style="font-family: sans-serif;">Syaikh Abdullah ibnu Mubarok mengatakan; “Aku melihat Sufyan ats-Tsauri di dalam mimpi, lalu aku berkata kepadanya; Apa yang dilakukan oleh Allah kepadamu?”.</span><br /> <span style="font-family: sans-serif;">“Aku bertemu dengan Nabi Muhammad shalallahu’alaihi wasallam juga kelompoknya”, kata Sufyan ats-Tsauri.</span><br /> <span style="font-family: sans-serif;">Syaikh Shakhr bin Rasyid berkata; “Aku melihat Abdullah bin Mubarok di dalam mimpi setelah kematiannya. Aku berkata kepadanya; Bukankah engkau telah mati?”.</span><br /> <span style="font-family: sans-serif;">“Iya”, jawab Abdullah bin Mubarok. “Apa yang dilakukan Allah Ta’ala kepadamu?”, tanya Shakhr bin Rasyid.</span><br /> <span style="font-family: sans-serif;">“Allah mengampuni segala dosa yang pernah aku lakukan”, jawab Abdullah bin Mubarok.</span><br /> <span style="font-family: sans-serif;">“Bagaimana dengan keadaan Sufyan ats-Tsauri?”, tanya Shakhr bin Rasyid.</span><br /> <span style="font-family: sans-serif;">“Wah..wah, dia disana bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, Yaitu: Nabi-nabi, Para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh, dan mereka Itulah teman yang sebaik-baiknya”. Jawab Abdullah bin Mubarok. [Kang As'ad ].</span><br /> <span style="font-family: sans-serif;"><br /></span><span style="font-family: sans-serif;">LINK DISKUSI</span><br /> <span style="font-family: sans-serif;">www.fb.com/groups/piss.ktb/621349677887844/</span></div> </div>

AQIDAH Favorite MIMPI BICARA DENGAN ORANG MENINGGAL

PERTANYAAN Assalamu'alaikum, bulan puasa, setan" dipenjara. Kalo mimpi bertemu dan berbicara dengan orang yang sudah meninggal, apakah yang berbicara itu ruhnya sendiri atau apa ya? [Susi El Daud]. JAWABAN Wa'alaikumussalam. Di dalam kitab Tafsir Ah…

Baca selengkapnya »

FADHILAH S.AL-IKHLAS

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <strong style="color: #2e571b;">Oleh: Dewi Rosita</strong></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> FADHILAH SURAT AL-IKHLAS</div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> قال بعض العلماء:وم<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ن واظب علي قراءتهانال<wbr></wbr><span class="word_break"></span> كل خيروأمن كل شرفي الدنياوالا<wbr></wbr><span class="word_break"></span>خرةومن قرأهاوهوجا<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ئع شبع أوعطشان روي.درة الناصحين ص 281</div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> Salah seorang ulama berkata/<wbr></wbr><span class="word_break"></span>menjelaskan<wbr></wbr><span class="word_break"></span>:</div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> barang siapa membaca surat al-ikhlas secara rutin pasti memperoleh<wbr></wbr><span class="word_break"></span> segala kebaikan dan selamat dari segala keburukan di dunia dan di akhirat dan siapa membacanya<wbr></wbr><span class="word_break"></span> dalam keadaan lapar maka menjadi kenyang demikian pula dalam keadaan haus maka menjadi terasa sejuk air.</div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> Durrotun nasihin halaman 281</div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> DOKUMEN FB :</div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <a href="https://mbasic.facebook.com/groups/196355227053960?view=doc&id=626412747381537&refid=18">https://mbasic.facebook.com/groups/196355227053960?view=doc&id=626412747381537&refid=18</a></div> </div>

Al-qur'an FADHILAH S.AL-IKHLAS

Oleh: Dewi Rosita FADHILAH SURAT AL-IKHLAS قال بعض العلماء:ومن واظب علي قراءتهانال كل خيروأمن كل شرفي الدنياوالاخرةومن قرأهاوهوجائع شبع أوعطشان روي.درة الناصحين ص 281 Salah seorang ulama berkata/menjelaskan: barang siapa membaca surat al-ikhlas seca…

Baca selengkapnya »

JIHAD YANG PALING UTAMA

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <strong style="color: #2e571b;">PERTANYAAN<wbr></wbr><span class="word_break"></span>:</strong></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> Yutis Si Pnjaga  </div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> Asllmulaxu<wbr></wbr><span class="word_break"></span>m... Kulo D PARINGI ASMO YUTISNA, Sepindah kulo bade tolabiilmi<wbr></wbr><span class="word_break"></span>dumateng Romo,kiyai<wbr></wbr><span class="word_break"></span>,serepuh pini sepuh lan sederex,. Kpeng pindo bade tanglet JIHAT KANG UTMO TENG DONYO nixu nopo lan peripun...<wbr></wbr><span class="word_break"></span> Matersmbh nuwun.. Dumugi wontn salah serat kulo nyuwun agungesamu<wbr></wbr><span class="word_break"></span>dro pangapuran<wbr></wbr><span class="word_break"></span>e PAJENENGan<wbr></wbr><span class="word_break"></span>.<strong style="color: #2e571b;"> </strong></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <strong style="color: #2e571b;">JAWABAN:</strong><strong style="color: #2e571b;"> </strong></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <strong style="color: #2e571b;">1. Singo Barong Edan</strong></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> Wa'alaikum<wbr></wbr><span class="word_break"></span> salaam . Jihad yg paling utama Adalah melawan hawa nafsu,</div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> YAAA AYUHALLADH<wbr></wbr><span class="word_break"></span>INA AMANUTKHUL<wbr></wbr><span class="word_break"></span>U...BISSIL<wbr></wbr><span class="word_break"></span>MI...KAFFF<wbr></wbr><span class="word_break"></span>AH WALA TATTABIU KHUTUWATIS<wbr></wbr><span class="word_break"></span>SAETON INNAHU LAKUM ADUWUM MUBIN.</div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <strong style="color: #2e571b;">2. Mbah Jawi</strong></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> الـفـقــه الـمـنـهـج<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ـي عــلــى مــذهــب الإمــام الـشــافــ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>عـي مجلد : 3 ص : 475، ف : دكتور مصطفى الخن, دكتور مصطفى البغا, على الشريجى , ط : دار القلم, دار الشامية دمشق, 1416 – 1996 معــنى الـجــهــا<wbr></wbr><span class="word_break"></span>د :الـجِـهَــ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ادُ فِي اللّـُغَــ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ةِ مَــصْــدَ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>رُ جَــاهَـــ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>دَ، اَيْ بَـــذَلَ جُــهْــدً<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ا فِي سَـبِــيْـ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>لِ الْــوُصُـ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ـوْلِ إِلىَ غَـايَــةٍ<wbr></wbr><span class="word_break"></span> مَـا.وَالْـجِـه<wbr></wbr><span class="word_break"></span>َـادُ فِي اصْـطِــلا<wbr></wbr><span class="word_break"></span>َحِ الـشَّــرِ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>يْــعَــةِ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ألإِسْــلا<wbr></wbr><span class="word_break"></span>َمِـيَّــة<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ِ : بَــذْلُ الْــجُــه<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ْــدِ فِـي سَــبِـيْـ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>لِ إِقـَـامَـ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ـةِ الْـمُـجْـ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>تـَمَــعِ الإِْسْــل<wbr></wbr><span class="word_break"></span>اَمِـيِّ ، وَأَنْ تـَـكُــوْ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>نَ كـَـلِــمَ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ـةُ اللهِ هِــيَ الْـعُـلْـ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>يَـا ، وَأَنْ تـَـسْــوَ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>دَّ شَــرِيـْـ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>عَــةُ اللهِ فِىالْــعَ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ـالَــمِ كُــلِّــه<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ِ . </div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> Kata jihad yang merupakan bentuK masdar (kata dasar) dari kata kerja jaa-ha-da dalam pengertian<wbr></wbr><span class="word_break"></span> bahasa adalah mencurahka<wbr></wbr><span class="word_break"></span>n kesungguha<wbr></wbr><span class="word_break"></span>n dalam mencapai tujuan apapun.Kata jihad dalam istilah syariat Islam adalah mencurahka<wbr></wbr><span class="word_break"></span>n kesungguha<wbr></wbr><span class="word_break"></span>n dalam upaya menegakkan<wbr></wbr><span class="word_break"></span> masyarakat<wbr></wbr><span class="word_break"></span> yang Islami dan agar kalimah Allah (ajaran tauhid dinul Islam) menjadi mulia serta syari’at Allah dapat dilaksanak<wbr></wbr><span class="word_break"></span>an diseluruh penjuru dunia. </div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> Berdasarka<wbr></wbr><span class="word_break"></span>n pengertian<wbr></wbr><span class="word_break"></span> jihad diatas, maka amaliyah nyata yang dapat mengekpres<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ikan tuntutan berjihad adalah :Menunjukka<wbr></wbr><span class="word_break"></span>n masyarakat<wbr></wbr><span class="word_break"></span> kepada ajaran tauhid dan ajaran Islam, melalui penyelengg<wbr></wbr><span class="word_break"></span>araan pendidikan<wbr></wbr><span class="word_break"></span>, diskusi, dan meluruskan<wbr></wbr><span class="word_break"></span>pemikiran-<wbr></wbr><span class="word_break"></span>pemikiran keagamaan yang dapat mengaburka<wbr></wbr><span class="word_break"></span>n kemurnian aqidah umat Islam. </div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> Membelanja<wbr></wbr><span class="word_break"></span>kan harta untuk menjamin stabilitas<wbr></wbr><span class="word_break"></span> keamanan kaum muslimin dalam uapaya membangun masyarakat<wbr></wbr><span class="word_break"></span> Islami yang kuat. </div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> Perang defensif (الـقــتــ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ال الــد فــاعـي), yaitu berperang demi mempertaha<wbr></wbr><span class="word_break"></span>nkan diri dari serangan musuh. </div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> Perang offensif (الــقــتـ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ـال الـهـجـــو<wbr></wbr><span class="word_break"></span>مـي), yaitu memulai peperangan<wbr></wbr><span class="word_break"></span> melawan musuh. </div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> Mobilisasi<wbr></wbr><span class="word_break"></span> perang secara umum ( حــالــة الـنــفــي<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ــر الــعــا م)Tiga bentuk jihad yang terakhir ini, jika memang situasi menuntutny<wbr></wbr><span class="word_break"></span>a serta imam sudah menginstru<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ksikan untuk berperang. </div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> الـــفــقـ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ـه الإســلامـ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ي و أدلــتـــه<wbr></wbr><span class="word_break"></span> ، ج : 8 ، ص : 5846 فـَالْـجِـ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>هَــادُ يَـكُــوْن<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ُ بـِالـتَّـ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>عْـلِـيْــ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>مِ وَتـَـعَــ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>لُّـــمِ أَحْــكـَـ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>امِ الإِْسْــل<wbr></wbr><span class="word_break"></span>اَمِ وَنَــشْــ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>رِهـَـا بَـيْـنَ الــنَّــا<wbr></wbr><span class="word_break"></span>سِ وَبِـبَــذ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ْلِ الْــمَـال<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ِ وَبـِالْـم<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ُـشَــارَك<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ـَـةِ فِـي قِــتـَـال<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ِ الأَعْـــد<wbr></wbr><span class="word_break"></span>َاءِ إِذَا أَعْــلَــ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>نَ الإِمَــام<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ُ الْـجِـهَـ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ـادَ ، لِـقـَـوْل<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ـِـهِ تـَـعـَـال<wbr></wbr><span class="word_break"></span>َـى : " جـَـاهِــد<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ُوا الْـمُـشْـ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ـرِكِـيْــ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>نَ بِـأَمْــو<wbr></wbr><span class="word_break"></span>َالِــكُــ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>مْ وَ اَنْـفُـسِ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ــكُــمْ وَأَلْـسِـ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ـنَــتِــك<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ُـــمْ " . </div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> Jadi jihad bisa dilakukan dengan cara mengajar, mempelajar<wbr></wbr><span class="word_break"></span>i hukum-huku<wbr></wbr><span class="word_break"></span>m Islam dan menyebarlu<wbr></wbr><span class="word_break"></span>askannya, membelanja<wbr></wbr><span class="word_break"></span>kan harta dan berpartisi<wbr></wbr><span class="word_break"></span>pasi berperang menghadapi<wbr></wbr><span class="word_break"></span> musuh apabila imam /<wbr></wbr><span class="word_break"></span> pimpinan telah meninstruksi<wbr></wbr><span class="word_break"></span>kan jihad (perang), karena berdasar firman Allah swt (artinya) : “Perangila<wbr></wbr><span class="word_break"></span>h orang-oran<wbr></wbr><span class="word_break"></span>g musyrik dengan harta kalian, jiwa kalian dan lesan kalian”.  </div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> الـفـقــه الـمـنـهـج<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ـي عــلــى مــذهــب الإمــام الـشــافــ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>عـي مجلد : 3 ص : 475، ف : دكتور مصطفى الخن, دكتور مصطفى البغا, على الشريجى , ط : دار القلم, دار الشامية دمشق, 1416 – 1996 مِنَ الــتـَّـع<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ْــرِيْــف<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ِ الَّـذِيْ ذَكـَـرْنـ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>َـاهُ لِلْـجِـهَ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ــادِ ، يـَـتـَّضِ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ـحُ أَنَّ الْـجِـهَـ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ـادَ أَنْــوَاع<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ٌ مِــنْــهَ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ـا :الـْـجِــه<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ـَـادُ بِالـتـَّع<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ْـلِــيْـم<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ِ، وَنـَـشْــ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>رِ الْــوَعْـ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ـيِ ألإِسْــلا<wbr></wbr><span class="word_break"></span>َمِـيِّ ، وَرَدِّ الـشُّـبَـ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>هِ الْـفِــكْ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ــرِيـَّـة<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ِ الـَّتـِي تـَعْـتـَـ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>رِضُ سَـبِـيْـل<wbr></wbr><span class="word_break"></span>َ الإِيْـمـَ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ـانِ بِــهِ ، وَتـَـفـَه<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ُّــمَ حَــقـَـائ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ِــقِــهِ .الْـجِـهـَ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ـادُ بِـبَـــذْ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>لِ الْـمَــال<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ِ لِــتـَـأْ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>مِــيْــنِ<wbr></wbr><span class="word_break"></span> مَـا يَـحْـتـَـ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>اجُ إِلـَـيْــ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>هِ الْـمُـسْـ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>لِـمُــوْن<wbr></wbr><span class="word_break"></span>َ فِي إِقـَـامَـ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ـةِ مُـجْـتـَـ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>مَـعِــهِـ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ـمُ الإِسـْـلا<wbr></wbr><span class="word_break"></span>َمِـيِّ الْـمَـنْـ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>شُــوْدِ .الْـقِــتـ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>َـالُ الــدِّفـَ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ـاعِـيُّ : وَهـُــوَ الـَّـذِيْ<wbr></wbr><span class="word_break"></span> يَـتـَـصَـ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ـدَّى بـِـهِ الْـمُـسْـ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>لِـمُــوْن<wbr></wbr><span class="word_break"></span>َ لِـمَــنْ يُــرِيـْـ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>دُ أَنْ يَــنـَـال<wbr></wbr><span class="word_break"></span>َ مِــنْ شَــأْنِ الْـمُـسْـ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>لِـمِـيْـن<wbr></wbr><span class="word_break"></span>َ فِـي دِيْــنِــ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>هِــمْ .الْــقِــت<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ـَـالُ الْـهُـجُـ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ــوْمِـيِّ<wbr></wbr><span class="word_break"></span> : وَهُــوَ الـَّـذِيْ<wbr></wbr><span class="word_break"></span> يـَـبْــدَ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ؤُهُ الْـمُـسْـ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>لِـمُــوْن<wbr></wbr><span class="word_break"></span>َ عِــنْــدَ<wbr></wbr><span class="word_break"></span> مـَا يَـتـَجَــ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>هَّـــوْنَ<wbr></wbr><span class="word_break"></span> بِـالــدَّ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>عْــوَةِ الإِسْــلا<wbr></wbr><span class="word_break"></span>َمِــيَّــ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ةِ إِلَـى الأُمَـــم<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ِ ألأُخْــرَ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ى فِي بـِــلاَدِ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>هـَـا ، فَـيَــصُـ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ـدُّهُــمْ<wbr></wbr><span class="word_break"></span> حُــكـَّـا<wbr></wbr><span class="word_break"></span>مُــهـَـا عـَــنْ أَنْ يُـبَـلِّـ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ـغُـــوْا بِـكـَلِـم<wbr></wbr><span class="word_break"></span>َـةِ الْــحَــق<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ِّ سَــمْــعَ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>الـنـَّـاس<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ِ .حَــالـَـة<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ُ الـنَّــفِ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ــيْــرِ الْــعـَـا<wbr></wbr><span class="word_break"></span>مِّ وَذَلِــكَ<wbr></wbr><span class="word_break"></span> عِــنْــدَ<wbr></wbr><span class="word_break"></span> مـَا يَــقـْـتـ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>َـحِــمُ أَعْــدَاء<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ُ الْـمُـسْل<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ِـمِـيْـنَ<wbr></wbr><span class="word_break"></span> دِيـَـارَه<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ـُــمْ مُــعْــتـ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>َـدِّيـْـن<wbr></wbr><span class="word_break"></span>َ بِــذَلِــ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>كَ عَـــلـَى دِيـْـنِــ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>هِــمْ وَاَرْضِــ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ـهِـــمْ وَحُــرِيـ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>َّـةِ إِعْــتِــ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ـقـَـادِهـ<wbr></wbr><span class="word_break"></span>ِــمْ  </div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> Dari definisi yang telah kami tuturkan tentang jihad telah jelas bahwa jihad itu bermacam-m<wbr></wbr><span class="word_break"></span>acam, diantarany<wbr></wbr><span class="word_break"></span>a :Jihad dengan menyelengg<wbr></wbr><span class="word_break"></span>arakan pendidikan<wbr></wbr><span class="word_break"></span>, menyebarlu<wbr></wbr><span class="word_break"></span>askan persatuan Islam, menangkal pemikiran-<wbr></wbr><span class="word_break"></span>pemikiran mengkaburk<wbr></wbr><span class="word_break"></span>an yang dapat menghalang<wbr></wbr><span class="word_break"></span>i jalan menuju iman dan memahami hakikat iman.Jihad dengan dengan membelanja<wbr></wbr><span class="word_break"></span>kan harta guna memenuhi keperluan umat Islam dalam menegakkan<wbr></wbr><span class="word_break"></span> masyarakat<wbr></wbr><span class="word_break"></span> Islam yang dicita-cit<wbr></wbr><span class="word_break"></span>akan.Peperangan<wbr></wbr><span class="word_break"></span> pertahanan<wbr></wbr><span class="word_break"></span>, yaitu peperangan<wbr></wbr><span class="word_break"></span> yang dilakukan kaum muslimin guna menghadapi<wbr></wbr><span class="word_break"></span> musuh yang  ingin mendapatka<wbr></wbr><span class="word_break"></span>n urusan kaum muslimin dalam bidang agamanya.</div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> Peperangan<wbr></wbr><span class="word_break"></span> penyeranga<wbr></wbr><span class="word_break"></span>n, yaitu peperangan<wbr></wbr><span class="word_break"></span> yang dimulai oleh pihak kaum muslimin ketika mereka menyampaik<wbr></wbr><span class="word_break"></span>an da’wah Islam kepada umat lain dinegarany<wbr></wbr><span class="word_break"></span>a lalu hakim-haki<wbr></wbr><span class="word_break"></span>m negara itu menghalang<wbr></wbr><span class="word_break"></span>i umat Islam dari penyampaia<wbr></wbr><span class="word_break"></span>n kalimah yang benar ke telinga para manusia.Peperangan<wbr></wbr><span class="word_break"></span> umum, yaitu ketika musuh-musu<wbr></wbr><span class="word_break"></span>h Islam telah memasuki daerah-dae<wbr></wbr><span class="word_break"></span>rah umat Islam dengan melancarka<wbr></wbr><span class="word_break"></span>n serbuan kepada agama, bumi dan kemerdekaa<wbr></wbr><span class="word_break"></span>n berkeyakin<wbr></wbr><span class="word_break"></span>an</div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> luweh utamane jihad inggih meniko jihad maring awak piyambak lan nahan nafsu </div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> 3977 -</div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> أفضل الجهاد أن يجاهد الرجل نفسه وهواه (ابن النجار عن أبى ذر)جامع الأحاديث (5/ 196) </div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <br /></div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> LINK DISKUSI :</div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <a href="https://www.facebook.com/groups/piss.ktb/permalink/625008784188600/?refid=18" style="color: #3b5998; text-decoration: none;">https://<wbr></wbr><span class="word_break"></span>www.faceboo<wbr></wbr><span class="word_break"></span>k.com/<wbr></wbr><span class="word_break"></span>groups/<wbr></wbr><span class="word_break"></span>piss.ktb/<wbr></wbr><span class="word_break"></span>permalink/<wbr></wbr><span class="word_break"></span>62500878418<wbr></wbr><span class="word_break"></span>8600/</a>.</div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> DOKUMEN FB :</div> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <a href="https://mbasic.facebook.com/groups/196355227053960?view=doc&id=625986450757500&refid=18">https://mbasic.facebook.com/groups/196355227053960?view=doc&id=625986450757500&refid=18</a></div> </div>

Ilmu Hikmah Tashawuf JIHAD YANG PALING UTAMA

PERTANYAAN: Yutis Si Pnjaga   Asllmulaxum... Kulo D PARINGI ASMO YUTISNA, Sepindah kulo bade tolabiilmidumateng Romo,kiyai,serepuh pini sepuh lan sederex,. Kpeng pindo bade tanglet JIHAT KANG UTMO TENG DONYO nixu nopo lan peripun... Matersmbh nuwun.…

Baca selengkapnya »

HUKUM MEMBATALKAN PUASA SUNAH

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div style="background-color: white; font-family: sans-serif; padding: 0px; text-align: justify;"> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">PERTANYAAN :</span><br /> <br /> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">Assalamualaikum. Mau nanya, misal saya puasa sunah lalu bersilaturrahim dan disitu disuguhi hidangan, mana yang lebh baik saya lakukan? Apakah meneruskan puasa sunah dan menolak hidangan ataukah membatalkan puasa sunah dan memakan hidangan dengan tujuan </span><span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt; font-style: italic;">idkholussurur</span><span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">? Mohon disertakan referensi ta'birnya. Makasih. [</span><span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">Ipin La Tahzan</span><span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">].</span><br /> <br /> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">JAWABAN : </span><br /> <br /> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">Wa'alaikum salaam, orang yang berpuasa sunah ketika bertamu dan disuguhi makanan maka sunah membatalkan puasanya kalau sekiranya tidak makan menyinggung perasaan tuan rumahnya, kalau tidak menyinggung perasaaan tuan rumahnya maka lebih utama tidak membatalkan puasanya. Akan tetapi menurut Imam Syafi'i secara muthlaq sunah membatalkan puasanya. </span><br /> <br /> <div style="direction: rtl; text-align: justify;"> <span style="font-family: "traditional arabic"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">: يندب الأكل في صوم نفل ولو مؤكدا لارضاء ذي طعام بأن شق عليه إمساكه ولو آخر النهار للأمر بالفطر و يثاب على ما مضى و قضى ندبا يوما مكانه فإن لم يشق عليه إمساكه لم يندب الفطر بل الإمساك أولى____وأطلق الإمام الشافعي والعراقيون الحكم فيندب الأكل عندهم مطلقا. إعانة الطالبين ٣/٣٦٥-٣٦٦</span></div> <br /> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">Hukum memotong / membatalkan puasa sunnah itu makruh jika tanpa udzur dan tidak mendapat kemakruhan membatalkan semisal makan bersama tamu jika memang tamu tadi tidak mau makan jika tidak ditemani. [</span><span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">Ghufron Bkl, Sunde Pati</span><span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">].</span><br /> <br /> <div style="direction: rtl; text-align: justify;"> <span style="font-family: "traditional arabic"; font-size: 14pt; font-weight: bold;">فتح المعين - (ج 2 / ص 272)( فائدة )من تلبس بصوم تطوع أو صلاته فله قطعهما=======حاشية إعانة الطالبين - (ج 2 / ص 308)(قوله: فله قطعهما) أي لخبر: الصائم المتطوع أمير نفسه، إن شاء صام، وإن شاء أفطر.رواه الترمذي.ويقاس بالصوم: الصلاة ونحوها.ولكن يكره القطع، إن لم يكن بعذر، وإلا كأن قطعه ليساعد الضيف في الاكل إذا شق عليه  امتناع مضيفه منه، فلا كراهة</span></div> <br /> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">LINK DISKUSI:</span><br /> <!--ZOOMSTOP--><br /> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: "arial narrow"; font-size: 14pt;">www.fb.com/groups/piss.ktb/625012437521568/</span></div> </div> </div>

FIQIH PUASA HUKUM MEMBATALKAN PUASA SUNAH

PERTANYAAN : Assalamualaikum. Mau nanya, misal saya puasa sunah lalu bersilaturrahim dan disitu disuguhi hidangan, mana yang lebh baik saya lakukan? Apakah meneruskan puasa sunah dan menolak hidangan ataukah membatalkan puasa sunah dan memakan h…

Baca selengkapnya »