Soal: Assalaamu'alaikum kalau kita bangun dari sujud mau berdiri dalam sholat, manakah yang lebih dahulu diangkat, lutut atau tangan? mohon penjelasan beserta ibarohnya.

(Pertanyaan dari: Tholibul Ilmi)

Jawab: Wa ‘alaikum salam wa rohmatullohi wa barokaatuh

Ketika bangun dari sujud, yang disunnahkan untuk diangkat terlebih dahulu adalah kedua lutut dengan posisi kedua telapak tangannya tetap menempel ditempat sujud. Kemudian kedua lutut diangkat berdiri dengan bantuan tumpuan kedua telapak tangan. Imam Syafi'i mengatakan bahwa cara seperti itu lebih menampakkan sikap tawadhu' 9rendah diri) dan lebih membantu bagi orang yang sedang sholat untuk bangkit dan berdiri dari sujud kedua.

Namun apabila cara di atas sulit dilakukan, urutan anjuran yang kedua adalah kedua tangan diangkat terlebih dahulu, baru disusul pengangkatan kedua lutut. Bangun dari dujud dengan cara diatas berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh bi Qolabah radhiyallahu 'anhu, beliau mengisahkan;

جَاءَنَا مَالِكُ بْنُ الْحُوَيْرِثِ فَصَلَّى بِنَا فِي مَسْجِدِنَا هَذَا فَقَالَ إِنِّي لأُصَلِّي بِكُمْ، وَمَا أُرِيدُ الصَّلاَةَ، وَلَكِنْ أُرِيدُ أَنْ أُرِيَكُمْ كَيْفَ رَأَيْتُ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم يُصَلِّي‏.‏ قَالَ أَيُّوبُ فَقُلْتُ لأَبِي قِلاَبَةَ وَكَيْفَ كَانَتْ صَلاَتُهُ قَالَ مِثْلَ صَلاَةِ شَيْخِنَا هَذَا ـ يَعْنِي عَمْرَو بْنَ سَلِمَةَ ـ قَالَ أَيُّوبُ وَكَانَ ذَلِكَ الشَّيْخُ يُتِمُّ التَّكْبِيرَ، وَإِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ عَنِ السَّجْدَةِ الثَّانِيَةِ جَلَسَ وَاعْتَمَدَ عَلَى الأَرْضِ، ثُمَّ قَامَ‏

" Malik bin Al Huwairits datang kepada kami lalu shalat bersama di masjid milik ini, kemudian berkata, "Aku bukan ingin melaksanakan shalat, tapi aku akan menerangkan kepada kalian bagaimana Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan shalat." Ayyub berkata, "Lalu aku bertanya kepada Abu Qilabah, "Bagaimana cara shalat dia?" Abu Qilabah menjawab, "Seperti shalatnya guru (syaikh) kita ini, yaitu 'Amru bin Salamah." Ayyub berkata, "Guru kita itu selalu menyempurnakan takbir. Dan jika mengangkat kepalanya dari sujud yang kedua dia duduk di atas tanah, kemudian baru berdiri." (Shahih Bukhari, no. 824)

Wallahu a’lam

(Dijawab oleh : Kudung Khantil Harsandi Muhammad, Ubaid Bin Aziz Hasanan dan Siroj Munir )

Referensi:
1. Hasyiyah At-Tarmasi (Cet. Dar al Minhaj), jilid 3 halaman.62

قوله ( ويسن لكل مصل ) اي : ذكرا كان او قويا او ضدهما قوله ( الاعتماد بيديه ) اي : كفيه ، ولا يقدم احدى رجليه اذا نهض ، للنهي عنه ، فان لم يأتي بهده السنة استحب له ان يقدم رفع يديه قبل ركبتيه ويعتمد بهما ليستعين به على النهوض قوله ( اي بطنهما ) اي اليدين ، فالمراد باليدين : الكفان ، اي الراحة والأصابع قوله ( مبسوطتين ) اي لا مقبوضتين كما قد يتوهم من قول الرافعي " كالعاجن " لان المراد التشبه به في شدة الاعتماد كما سيأتي ، حال من اليدين ، او من ضمير " بطنهما " وجاز مجيء الحال منه مع انه مضاف اليه ، لان المضاف جزء منه قوله ( على الارض ) اي موضوعتين على الارض ، قال في " المغني " ( وكيفية الاعتماد : ان يجعل بطن راحتيه وبطون اصابعه على الارض ) قوله ( عند القيام ) اي عند ارادته قوله ( عن سجود او قعود ) اي للاستراحة او التشهد

2. Al-Muhadzdzab, juz 1 hal. 148

ويستحب أن يعتمد على يديه في القيام لما روى مالك بن الحويرث رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم استوى قاعداً ثم قام واعتمد على الأرض بيديه قال الشافعي رحمه الله ولأن هذا أشبه بالتواضع وأعون للمصلي
 
Top