Dwi Puspitasar i >>
Assalamu 'alaikum
Malam lailatul qodar lebih baik dari seribu bulan.
pertanyaan nya:
- yang dimaksud seribu bulan itu , seribu bulan seperti bulan ramadhan atau bagaimanak ah?
-yang dimaksud malam itu dari selesai maghrib sampai tengah malam ataukah hanya beberapa jam diwaktu malam dimaksud?
- Mayyit Edan >>1000 bln pd hr biasa.Dari maghrib - subuh/
tenggelam matahari-terbit. Mayyit Edan >> dalam 1 malam,yg paling utama adl 1/3 terakhir : sktar jam 2-subuh wib.Arwandi Arwan >> wa'alaikumsalam.wr.w b.. 1] seribu bln yg di maksud adlh seribu bln yg didalam,a tdk ada mlm qadar yaitu yg bkn ddlm,a bln ramadhan.adapun jika ada didalam,a bln ramadhan mka tdk bisa dibandingk an. Klo tdk khlaf ketERANGANNYa ada dlm ktb Ianatut THalibin. 2] dari slps magrib smpai trbit fajar sbgmana tsb dlm surat Alqadar.____________ __________ __________ __________ __________ __________ ________ ____________________ __________ __________ __________ __________ __________ Imron Rosyadi II >>http:// www.faceboo k.com/ note.php?no te_id=2550 4808452034 3 RAHASIA LAILATUL QADARإِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3) تَنَزَّلُ الْمَلَائِ كَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (4) سَلَام هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (5 1. Sesungguhnya kami Telah menurunkan nya (AlQuran) pada malam kemuliaan ( Lailatul Qodr ) 2. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? 3. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. 4. Pada malam itu turun malaikat-m alaikat danmalaika t Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. 5. Malam itu (penuh) kesejahter aan sampai terbitfaja r. Salah satu keistimewa an bulan Ramadhan adalah satu malam yang paling ditunggu-t unggu oleh umat Islam di seluruh dunia, Lailatul Qadar.Bany ak ayat didalam Al-Quran yang menceritak an tentang barakahnya malam ini, dimana pada malam ini diturunkan Al-Quran.B anyak diantara orang menunggu kedatangan Lailatur Qadar dalam sepuluh hari terakhir. Tafsir Surat Al-Qadar Satu surat yang begitu signifikan menceritak an mengenai peristiwa malam tersebut ialah surahAl-Qa dar yang berisi 5 ayat. Surat Al-Qadar adalah surat ke 97 menurut susunannya didalam Mushaf. Ada diantara ulama-ulam a mengatakan bahwa surat Al-Qadar ini turun selepas hijrah Nabi saw ke Madinah. Didalam membicarak an pentafsira n ayat, amatlah bijak jika kita mengambil penafsiran yang diambil dari Tafsir Jalalain: Kesimpulan nya bahwa malam Al-Qadar itu secara sejarahnya di turunkan Al-Quran dari Lauhul Mahfuz kelangit dunia. Kemuliaan malam tersebut telah dikhabarka n kepada Rasulullah SAW. Bulan itu dikatakan satu bulan dengan barakah seperti 1000 bulan. Dimalam tersebut para malaikat-malaikat dan Jibril turun ke bumi dan memohon Allah mengkabulk an doa'-do'a hambanya. Kemuliaan malam tersebut berakhir dengan terbitnya fajar. Pentafsira n yang lebih terperinci sedikit mengenai ayat pertama surah Al-Qadar ini dapat kita lihat dari Tafsir Ibnu Katsir: AllahSWT telah mengkhabar kan sesungguhn ya Ia telah menurunkan Al-Quran padamalam Lailatul Qadar. Dimana Allah berfirman, "Sesungguh nya kami turunkanny a di malam yg barakah". Inilah yang kemudian dikenal sebagai malam Al-Qadar yg berada didalam bulan Ramadan sebagaiman a firmannya, "Pada bulan Ramadan yang diturunkan didalamnya Al-Quran". Berkata Ibnu Abbas bahwa Allah SWT telah menurunkan Al-Quran keseluruha nnya (secara total) dari Lauhul Mahfuz ke Baitul 'Izzah dari langit dunia kemudian ia diturunkan secara berpisah dan berperingk at selama 23 tahun keatas Nabi SAW, kemudian firman Allah beliau memuliakan Lailatul Qadar dimana Allah SWT telah mengizinka n penurunan Al-Quran. Penamaan Lailatul Qadar ada dua faktor kenapa malam ini disebut Lailtul qodar, Faktor pertama: adalah karna malam Lailtul qodar merupakan malam yang agung derajatnya, disebut agung adalah karana beberapa sebab: Sebab pertama; karna pada malam ini ALLAH S.W.T menurunkan Al Quran secara keseluruha n di Baitul 'izzah dilangit dunia sebelum diturunkan secara terpisah-p isah, hal ini sebagaiman a di sebutkan dalam Q.S Al Baqoroh: 185 "bulan ramadhan yang telah diturunkan didalamnya alquran sebagai petunjuk bagi manusia", kemudian merujuk pada Q.S Al Qodr: 1 ," dan KAMI telah turunkan AL Quran pada malam Lailtul qodar". Bahkan Allah swt menyebutny a "malam barokah"se bagaimana dalam QS. Al Dukhon:3 "Kami telah turnkan alQuran pada malam barakah". Sebab Kedua; karna pada malam ini lebiah utama dari seribu bulan, makna seribu adalah ibarat dari keagungan bulan ini dengan maksud "mubalghoh " sedangkan bilangan tidak bermafhum, dan menurut qoul yang mu'tamad makna seribu adalah hakiki denagn demikina malam lailatul qodar adalah malam yang lebih utama dari seribu bulan yang tidak ada didalamnya lailatul qodar. Sebab Ketiga; adalah karena malam lailatul qodar merupakan malam turunnya malikat dan ruh, QS. Al Qodr: 4, disebut Ruh adalah jibril a.s dan menurut qoul yang lain adalah malaikat yng hanya tapak pd malam itu. Sebab Keempat; karna malam ini adalah malam "salam" QS.al Qodr: 5, disebut salam adalah karena setan tiada mampu membuat kerusuhan pada malam ini, hingga malam ini dipenuhi kebaikan sampai terbitnya fajar. Faktor kedua: adalah karna pada malam ini di pastikannya "kullu amrin hakim" yaitu ditentukan nya rizq manusia, ajal dan kematian manusia, hujan dan kemarau hingga haji dan tidaknya manusia. Sebagaiman a ALLAH S.W.T berfirman dalam QS.al Dukhon: 4 "didalamny a(Lailtul qodar) di realisasik an setiap perkara yang telah di putuskan", sebagian mufassirin memang mengatakan : bahwa yang di maksud ayat ini adalah malam ishfu sya'ban, namun hal ini sangat keliru sbgai mana yang dijelaskan imam nawawi dalam al majmu'. Malam Lailatul Qadar special bagi umat Nabi Muhammad SAW Ummat MUHAMMAD saw adalah umat yang makhsus mendapat malam lailatul qodar dengan makna bahwa ummat sebelumnny a tdak mendapatka n lailatul qodar, hal ini sesuai dengan Qoul shahih dari jumhur Ulama. Sesuai dengan asbabu nuzul bahwa ketika Rasul saw berisra' dan mi'raj Allah swt memerintah kan semua Nabi dan Rasul a.s beserta ummatnya bekumpul di masjidil aqsho, maka Rasul saw melihat diantara mereka ada yang sujud, ada yang ruku', dan Rasul s.a.w melihat ada yang punya pengikut seratus, seribu dan ada yang lebih banyak atau sedikit, maka ketika pandangan Rasul saw bertemu dengan ummat yang sngat banyak, sedang umur mereka daiatara 300-900 tahuna, Rasul bertanya: " ummat siapakah ini?? Dikatakan: "inilah ummat Musa as Rasul saw bertanya: "lalku dimanakah ummatKu??? Lalu ditunjukka nlah ummat yang lebih jauh banyak, dan ketika umur mereka hanya berkisar 63-100 tahun maka Rasul saw mengeluh dan gundah, ummatNya saw tidak bisa menyamai ibadahnya ummat Nabi Musa as. Lalu Allah swt menberikan 'lailatul qodr' yang lebih utama dari seribu bulan, dengan arti: jika ummat Muhammad saw dapat menemuinya dalam tiap tahun maka seolah2 dia telah beribadah selama 83,34 tahun dan jika dia berumur 63 tahun maka seolah2 dia telah beribadah selama 4000 tahun jika baligh di umur 25 tahun. Keistimewa an Lailatul Qadar merujuk kepada surah Al-Qadar didalam membicarak an persoalan keistimewa an Lailatul Qadar, : "Allah telah memuliakan Al-Quran dimalam ini, dan ditambahny a dengan maqam yang mulia, yaitu kedudukan dan kemuliaann ya yang sangat banyak dari kebaikan dan kelebihan dari 1000 bulan.keta atan dan ibadah didalamnya menyerupai 1000 bulan yang bukan Lailatul Qadar. 1000 bulan ini menyamai 83 tahun 4 bulan. Hanya di satu malam ini lebih baik dari umur seseorang yang menghampir i 100 tahun, jika tambah berapa tahun beliau baligh dan dipertangg ung jawabkan". Dan pada malam itu turunnya malaikat-m alaikat dengan rahmat Allah dengan kesejahter aan dan barakahnya . Dan kesejahter aanya melimpah sehingga ke terbit fajar. banyak hadist-had ist yang menyebutka n mengenai keutamaan Lailatul Qadar ini. Yang banyak dianjurkan untuk mencarinya pada 10 malam terakhir. Dalam Sahih Bukhari dari Hadis Abu Hurarirah, "Barangsia pa yang berqiam dimalam Al-Qadar dengan penuh keimanan dan bersungguh -sungguh maka telah diampunkan nya apa yang telah lalu dari dosanya". (Riwayat Bukhari didalam Kitab Al-Saum). Rasulullah SAW telah memberi penjelasan kepada siapa yang lalai dan tidak memperhati kan malam tersebut, yaitu sama seperti menghalang diirinya dari menerima kebaikanny a dan ganjaranny a. Berkata para sahabat "Sesungguh nya bulan ini telahhadir kepada kamu didalamnya mengandung malam yang lebih baik dari 1000bulan. Siapa yang memuliakan nya maka beliau akan dimuliakan kebaikan semua perkara. Dan siapa yang tidak memuliakan nya maka kebaikanny a akan dihalang". (Riwayat Ibnu Majah dari Hadis Anas, isnad Hassan sebagaiman a didalam Sahih Jaami' Al-Saghir) . Tanda-tanda Lailatul Qadar Nabi Muhammad Saw juga pernah mengkhabar kan kepada kita di beberapa sabda beliau tentang tanda-tand a lailatul qadar, yaitu: 1. Udara dan suasana pagi yang tenang Ibnu Abbas radliyalla hu’anhu berkata: Rasulullah shallahu’a laihi wa sallam bersabda: “Lailatul qadar adalah malam tentram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah” (Hadist Hasan) Angin dalam keadaan tenang pada malam Lailatul Qodar, tidak berhembus kencang (tidak ada badai) dan tidak ada guntur. Hal ini berdasarka n hadits dari shohabat Jabir bin Abdillah sesungguhn ya Rosululloh bersabda (yang artinya), “Sesungguh nya Aku melihat Lailatul-Q odar kemudian dilupakann ya, Lailatul-Q odar turun pada 10 akhir (bulan Romadlon) yaitu malam yang terang, tidak dingin dan tidak panas serta tidak turun hujan”. (HR. Ibnu Khuzaimah no.2190 dan Ibnu Hibban no.3688 dan dishohihka n oleh keduanya). Kemudian, hadits dari shohabat ‘Ubadah bin Shomit sesungguhn ya Rosululloh bersabda (yang artinya) “Sesungguh nya alamat Lailatul-Q odar adalah malam yang cerah dan terang seakan-aka n nampak didalamnya bulan bersinar terang, tetap dan tenang, tidak dingin dan tidak panas. Haram bagi bintang-bi ntang melempar pada malam itu sampai waktu subuh. Sesungguhnya termasuk dari tandanya adalah matahari terbit pada pagi harinya dalam keadaan tegak lurus, tidak tersebar sinarnya seperti bulan pada malam purnama, haram bagi syaithon keluar bersamanya (terbitnya matahari) pada hari itu”. (HR. Ahmad 5/ 324, Al-Haitsamy 3/ 175 dia berkata : perawinya tsiqoh) 2. Cahaya mentari lemah, cerah tak bersinar kuat keesokannya Dari Ubay bin Ka’ab radliyalla hu’anhu, bahwasanya Rasulullah shallahu’a laihi wa sallam bersabda: “Keesokan hari malam lailatul qadar matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan” (HR Muslim) 3. Terkadang terbawa dalam mimpi Seperti yang terkadang dialami oleh sebagian sahabat Nabi radliyalla hu’anhum. 4. Bulan nampak separuh bulatan Abu Hurairoh radliyalla hu’anhu pernah bertutur: Kami pernah berdiskusi tentang lailatul qadar di sisi Rasulullah shallahu’a laihi wa sallam, beliau berkata, “Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul, yang berukuran separuh nampan.” (HR. Muslim) 5. Malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan) Sebagaiman a sebuah hadits, dari Watsilah bin al-Asqo’ dari Rasulullah shallallah u’alaihi wa sallam: “Lailatul qadar adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan)” (HR. at-Thobron i dalam al-Mu’jam al-Kabir 22/ 59 dengan sanad hasan) 6. Orang yang beribadah pada malam tersebut merasakan lezatnya ibadah, ketenangan hati dan kenikmatan bermunajat kepada Rabb-nya tidak seperti malam-mala m lainnya. Hujjatul Islam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad at-Thusi al-Ghazaliyang dikenal dengan sebutan Imam Al-Ghazali , beliau memberikan jawaban yang jelas dan gamblang, bahwa sebenarnya Lailatul Qadr dapat diketahui dari hari awal bulan puasa Ramadhan itu di mulai. Kemudian beliau menuturkan : “Jika awal bulan Ramadhan dimulai hari Ahad atau Rabu, maka Lailatul Qadr jatuh pada malam 29 Ramadhan. Jika awal bulan Ramadhan hari Senin, maka ia jatuh pada malam 21 Ramadhan. Jika awal Ramadhan hari Selasa atau Jum’at, maka ia jatuh pada malam 27 Ramadhan, dan jika awal Ramadhan hari Kamis maka ia jatuh pada malam 25 Ramadhan dan jika awal Ramadhan hari Sabtu maka ia jatuh pada malam 23 Ramadhan”. (Hasyiah Jamal Ala Syarkhil Minhaj, Juz II, hal. 357). Mengapa Lailatul Qadar disembunyi kan ? Ada beberapa kemungkina n jawaban, sebagaiman a terpapar dalam Tafsir Ar-Razi. Yang menarik diantara kemungkina n-kemungki nan itu adalah sebagai berikut. Yakni bahwa Allah menyembuny ikan Lailatul Qadar agar hambaNya tak bertambah- tambah dosa. Karena, jika Allah memberitah ukan kapan Lailatul Qadar, maka kalau seorang hamba melakukan ketaatan di malam itu, akan dilipatgan dakan seperti pahala ketaatan 1000 bulan. Maka, sebagaiman a pula ketaatan, kemaksiata n pun akan dilipatgan dakan dosanya. Allah tahu bahwa sebagian hambaNya, jika diberitahu kapan Lailatul Qadar pun, akan tetap berbuat maksiat. Berlipatga ndanya dosa ini tak akan terjadi jika si hamba tak tahu bahwa malam itu (yakni malam di mana ia berbuat maksiat) adalah malam Lailatul Qadar. Selaras dengan kasih sayang Allah seperti ini, adalah apa yang dilakukan oleh Rasulullah. Diriwayatk an bahwa Rasullah shallallah u alaihi wa sallam masuk masjid, lalu melihat orang yang sedang tidur. Lalu beliau berkata pada Ali bin Abi Thalib, “Wahai Ali, bangunkan dia agar segera berwudlu!” . Ali menjawab, “Wahai Rasulullah , sesungguhn ya Anda gemar berlomba berbuat kebaikan. Mengapa tak Anda bangunkan sendiri?” Nabi pun menjelaska n, “Karena penolakan dia atasmu (saat kau bangunkan) bukanlah kekafiran. Aku lakukan itu (yakni tak membangunk an sendiri, tapi menyuruh Ali), agar dosanya ringan jika dia melakukan penolakan” . Demikianla h, jika semacam inilah kasih sayang Rasul, maka begitu juga kasih sayang Allah. Seakan Allah berkata: “Jika kamu tahu Lailatul Qadar, dan kamu melakukan ketaatan di waktu itu, maka kamu akan mendapatka n pahala 100 bulan. Dan jika kamu melakukan kemaksiata n, maka kamu akan dapatkan siksa 1000 bulan. Dan, menolak siksa lebih utama daripada menarik pahala” * Tafsir Al-Fakhr ar-Razi Disunahkanbagi orang yang melihat lailatul Qodr untuk merahasiak annya.Term asuk tanda-tand a lailatul qodr adalah; bahwa malam itu adalah malam yang sedang-sed ang saja. Tidak panas dan juga tidak dingin dan matahari dipagi harinya terbit dengan sinar putih dan tidak terlalu sinarnya (agak redup). Lailatul Qodr ini hanya dalam waktu sangat singkat, sepeti sambaran kilat saja, namun demikian menjadikan seluruh malam mendapatka n keutamaan. Selain itu para malaikat bolak-bali k naik turun membawa rohmat Allah dengan mendatangi hajat hamba-hamb anya di bumi. Dan pada seluruh malam itu, Allah pun menampakka n diri (rahmatnya ) , pada seluruh malam itu tidak seperti malam-mala m selain Lailatul Qodr –dimana Allah hanya menampakka n diri pada sepertiga malam saja-Disun ahkan menghidupk an sepuluh malam terakhir dari bulan Romadlon dengan berbagai bentuk ibadah, supaya ia bisa menemui Lailatul Qodr.Laila tul Qodr adalah malam dimana keajaiban- keajaiban dari kerajaan langit "nampak" pada malam itu. Manusiapun pengalaman "kasyf" nya berbeda-be da Oleh: Imron Rosyadi II__________________ __________ __________ __________ __________ __________ __________ __________ __________ __________ __________ __________ __________ __ Mbah Jenggot II >>> Sesudah disyariatkannya ibadah shaum, dan agar umat Islam dapat merealisas ikan nilai taqwa, Allah SWT melengkapi nikmat-Nya dengan memberikan adanya "Lailat al qodr". Allah berfirman : " Sesungguhn ya Kami telah menurunkan Al-Qur'an pada " Lailat al qodr". Tahukah kalian apakah " Lailat al qodr" ?. Itulah malam yang lebih utama dari pada seribu bulan" (QS. Al Qodr : 1-3) Keutamaan Lailat al QodrAyat yang dikutip di atas jelas menunjukkan nilai utama dari " Lailat al qodr". Mengomenta ri ayat di atas Anas bin Malik ra menyebutka n bahwa yang dimaksud dengan keutamaan disitu adalah bahwa amal ibadah seperti shalat, tilawah al-Qur'an, dan dzikir serta amal sosial (seperti shodaqoh dana zakat), yang dilakukan pada malam itu lebih baik dibandingk an amal serupa selama seribu bulan (tentu di luar malam lailat al qodr sendiri). Dalam riwayat lain Anas bin Malik juga menyampaik an keterangan Rasulullah SAW bahwa sesungguhn ya Allah mengkaruni akan " Lailat al qodr" untuk umatku, dan tidak memberikan nya kepada umat-umat sebelumnya . Sementara berkenaan dengan ayat 4 surat al qodr, Abdullah bin Abbas ra menyampaikan sabda Rasulullah bahwa pada saat terjadinya lailat al qodr, para malaikat turun kebumi menghampir i hamba-hamb a Allah yang sedang qiyam al lail, atau melakukan dzikir, para malaikat mengucapka n salam kepada mereka. Pada malam itu pintu-pint u langit dibuka, dan Allah menerima taubat dari para hambaNya yang bertaubat. Dalam riwayat Abu Hurairah ra, seperti dilaporkan oleh Bukhori, Muslim dan al Baihaqi, Rasulullah SAW juga pernah menyampaik an , "barangsia pa melakukan qiyam (shalat malam) pada lailat al qodr, atas dasar iman serta semata-mat a mencari keridloan Allah, maka Allah akan mengampuni dosa-dosa yang pernah dilakukann ya". Demikian banyaknya keutamaan lailat al qodr, sehingga Ibnu Abi Syaibah pernah menyampaik an ungkapan al Hasan al Bashri, katanya : " Saya tidak pernah tahu adanya hari atau malam yang lebih utama dari malam yang lainnya, kecuali ' Lailat al qodr', karena lailat al qodr lebih utama dari (amalan) seribu bulan". Hukum "Menggapai" Lailat al Qodr. Memperhatikan pada arahan (taujih) Rasulullah SAW, serta contoh yang beliau tampilkan dalam upaya "menggapai " lailat al qodr, dalam hal ini misalnya Umar pernah menyampaik an sabda Rasulullah SAW : " Barangsiap a mencari lailat al qodr, hendaknya ia mencarinya pada malam kedua puluh tujuh" (HR. Ahmad). Maka para ulama' berkesimpu lan bahwa berupaya menggapai lailat al qodr hukumnya sunnah. IV. Kapankah terjadinya Lailat al Qodr Sesuai dengan firman Allah pada awal surat Al Qodr, serta pada ayat 185 surat Al Baqoroh, dan hadits Rasulullah SAW. Maka para ulama' bersepakat bahwa " Lailat al qodr" terjadi pada malam bulan Ramadhan. Bahkan seperti diriwayatk an oleh Ibnu Umar, Abu Dzar, dan Abu Hurairah, lailat al qodr bukannya sekali terjadi pada masa Rasulullah SAW saja, malainkan ia terus berlangsun g pada setiap bulan Ramadhan untuk mashlahat umat Muhammad, sampai terjadinya hari qiyamat. Adapun tentang penentuan kapan persis terjadinya lailat al qodr, para ulama berbeda pendapat disebabkan beragamnya informasi hadits Rasulullah , serta pemahaman para shahabat tentang hal tersebut. Sebagaimana tersebut dibawah ini : 1.Lailat al qodr terjadi pada malam 17 Ramadhan, malam diturunkannya Al Qur'an. Hal ini disampaika n oleh Zaid bin Arqom, dan Abdullah bin Zubair ra. (HR. Ibnu Abi Syaibah, Baihaqi dan Bukhori dalam tarikh). 2.Lailat al qodr terjadi pada malam-malam ganjil disepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Diriwayatk an oleh Aisyah dari sabda Rasululah SAW: "Carilah lailat al qodr pada malam-mala m ganjil disepuluh hari terakhir bulan Ramadhan" (HR. Bukhori, Muslim dan Baihaqi) 3.Lailat al qodr terjadi pada malam tanggal 21 Ramadhan, berdasarkan hadits riwayat Abi Said al Khudri yang dilaporkan oleh Bukhori dan Muslim. 4.Lailat al qodr terjadi pada malam tanggal 23 bulan Ramadhan, berdasarkan hadits riwayat Abdullah bin Unais al Juhany, seperti dilaporkan oleh Bukhori dan Muslim. 5.Lailat al qodr terjadi pada malam tanggal 27 bulan Ramadhan, berdasarkan hadits riwayat Ibnu Umar, seperti dikutip oleh Ahmad. Dan seperti diriwayatk an oleh Ibnu Abi Syaibah, bahwa Umar bin al Khoththob, Hudzaifah serta sekumpulan besar shahabat, yakin bahwa lailat al qodr terjadi pada malam 27 bulan Ramadhan. Rasulullah SAW seperti diriwayatk an oleh Ibnu Abbas, juga pernah menyampaik an kepada shahabat yang telah tua dan lemah tak mampu qiyam berlama-la ma dan meminta nasehat kepada beliau kapan ia bisa mendapatka n lailat al qodr, Rasulullah SAW kemudian menasehati agar ia mencarinya pada malam ke 27 bulan Ramadhan (HR. Thabroni dan Baihaqi). 6.Seperti difahami dari riwayat Ibnu Umar dan Abi Bakrah yang dilaporkanoleh Bukhori dan Muslim, terjadinya lailat al qodr mungkin berpindah- pindah pada malam-mala m ganjil sepanjang sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Sesuai dengan informasi terakhir ini, dan karena langka dan pentingnya lailat al qodr, maka selayaknya setiap muslim berupaya selalu mendapatka n lailat al qodr pada sepanjang sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Tanda-tanda terjadinya Lailat al qodr Seperti diriwayatkan Oleh Imam Muslim, Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: " Pada saat terjadinya lailat al qodr itu, malam terasa jernih, terang, tenang, cuaca sejuk tidak terasa panas tidak juga dingin. Dan pada pagi harinya matahari terbit dengan jernih terang benderang tanpa tertutup sesuatu awan". Apa yang perlu dilakukan pada lailat al qodr dan agar dapat menggapai lailat al qodr1. Lebih bersungguh-sungguh dalam menjalanka n semua bentuk ibadah pada hari-hari Ramadhan, menjauhkan diri dari semua hal yang dapat mengurangi keseriusan beribadah pada hari-hari itu. Dalam peribadata n ini juga dengan mengikutse rtakan keluarga. Hal itulah yang dahulu dicontohka n Rasulullah SAW. 2. Melakukan i'tikaf dengan berupaya sekuat tenaga. Itulah yang dilakukan oleh RasulullahSAW. 3. Melakukan qiyamu al lail berjama'ah, sampai dengan rekaat terakhir yang dilakukan imam, sebagaiman a diriwayatk an oleh Abu Dzar ra. 4. Memperbanyak do'a memohon ampunan dan keselamata n kepada Allah dengan lafal : "Allahumma innaka 'afuwun tuhibul afwa fa'fu 'anni". Hal inilah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW kepada Aisyah ra ketika beliau bertanya : ' wahai Rasulullah , bila aku ketahui kedatangan lailat al qodr, apa yang mesti aku ucapkan"? (HR. Ahmad, Ibnu Majah dan Tirmidzi) Menggapai " Lailat al qodr" bagi MuslimahSebagaimana tersirat dari dialog Rasulullah SAW dengan Aisyah, istri beliau itu, maka mudah disimpulka n bahwa kaum muslimah-p un disyari'at kan dan diperboleh kan menggapai lailat al qodr . Dengan melakukan maksimalis asi ibadah yang memang diperboleh kan untuk dilakukan seorang muslimah. VIII. Khotimah Demikian panduan ringkas ini, mudah-muda han pada bulan Ramadhan tahun ini Allah memperkena nkan kita meraih " Lailat al qodr", malam yang utama dari 1000 bulan alias 83 tahun itu.