Al-quran telah menjelaska n kelebihan dan kesempurna an manusia, bahkan kekurangan manusia yang lebih hina dari hewan. Manusia memiliki beberapa potensi besar untuk mengembang kan dirinya sendiri menjadi khalifah di muka bumi ini, tetapi pertanyaan mendasar yaitu apa manusia itu?Dan apa problemati ka jiwanya?
Mahmud Abbas Al-Uqqad dalam Almajmû’ah al-kâmilah nya jilid 5 hlm. 80 menyebutka n bahwa manusia adalah hewan yang berbicara, hewan madani dengan tabiatnya, roh tinggi yang jatuh ke bumi dari langit, hewan yang luhur. Definisi tersebut menurutnya diantara definisi-d efinis yang masyhur dan universal karena universal dari segi keistimewa an akalnya, universal dari segi hubunganny a dengan sosial, melihat definisi manusia dengan sifat ini kepada kisah kesalahan yang terjadi pada Adam ketika memakan dari sebagian pohon pengetahua n sebab disesatkan oleh syaitan, melihat kepada runtutan manusia di antara macam-maca m hidup menurut madzhab perkembang an (madzhab al-tathaww ur). Tetapi dalam coretan ini tidak akan di paparkan pendapat para pemikir tentang manusia melalui buku-bukun ya yang diterjemah kan dalam bahasa arab seperti buku
(ستاس) مصير الإنسان الغربي, (دونوي) ألضمير الإنساني, (نيقولا بردياتيق) مصير الإنسان, (أندريه مالروم) قدر الإنسان dan lain- lain.
Unsur yang terkandung dalam manusia ada dua, membangun dan merusak, kedua unsur ini pasti terjadi dalam diri manusia disadari ataupun tidak. Manusia berakal sehat tidak akan membuat dirinya rusak bahkan binasa dari muka bumi ini, oleh karena itu, problemati ka jiwa manusia yang mendasar berasal dari diri sendiri, baik dalam merespon sebuah kehidupan pribadi maupun hubungan kehidupan pribadi dengan orang lain. Karena sepintar apapun seseorang, maka tidak akan terlepas dari problemati ka hidup, sehingga dalam dirinya mempunyai beberapa pengalaman berharga yang bisa dijadikan acuan atau nilai tersendiri untuk menghadapi kehidupan berikutnya . Penulis yakin setiap orang mempunyai jawaban masing-mas ing dari pertanyaan kedua, oleh karena itu, perlu dikemukaka n secara global jawabannya melalui coretan ini yang membuat pembaca mengerutka n kening untuk memahami makna dari problemati ka yang dituangkan secara global, diantara problemati ka jiwa manusia yaitu ketakutann ya menghadapi kematian dan terpisah dari dunia serta orang-oran g tercinta, merasa sia-sia dan tidak ada dari manifestas i hidup, merasa terisolasi di muka bumi, kelemahan manusia untuk menghadapi suka dan duka, takut lapar dan hilangnya rizki, was-was yang mengguncan g jiwa manusia, iri dan dengki yang mengakibat kan permusuhan dan perpecahan , gelisah jiwa dan pengaruh-p engaruhnya yang merusak, egoisme,so mbong dan mengikuti kedzaliman dan tindak kesewenang -wenangan, sifat ingkar dan perpecahan manusia, putus asa dan patah semangat, hilangnya kejujuran dan keikhlasan , terburu-bu ru dan tidak sabar.
Setiap manusia mempunyai mindset sendiri dalam menghadapi problemati ka melalui sifat, konsep dan tataran aplikatif masing-mas ing, senantiasa bergumul dan berinterak si demi terciptany a masyarakat yang berpotensi dan melangkah lebih maju dalam strata kehidupann ya. Disinilah manusia tertantang untuk memahami hidup sebaik-bai knya. Good luck!!!
(Tidak ada istilah gagal, yang ada adalah belajar. Kalau kita tidak mendapat pelajaran dari kegagalan itulah kegagalan yang sesungguhn ya)