Ngaji Adalah Tidur, Tidur Adalah Ngaji
oleh Dody Ide pada 16 Agustus 2011 jam 21:44
( Nuzulul Qur'an terindah )
Seorang sahabat tercinta dengan segala kesungguha nnya ingin mengkhatam kan bacaan Al Quran dalam satu bulan Ramadhan ini. Bahkan dengan terkantuk- kantuk di sela kerepotann ya, ia ingin tuntas khatam 30 Juz. Hmmh...lua r biasa... Memang ini bukan urusan hakikat makrifat dan segala tetek bengeknya tentang pemahaman apa itu khatam. Tetapi sebuah mahalnya pengorbana n niat karier non duniawi yang terus terang saya sendiri tak mampu.
Yup, niat sangat berhubunga n dengan stamina. Apalagi kalau niat baik, biasanya di tengah jalan staminanya sering rontok, entah kenapa... Dan gejala yang umum terjadi untuk urusan perontokan niat pengajian adalah ngantuk...
Emm.. tapi ngantuk itu sesungguhn ya adalah nikmat yang tak tergantika n. Sebab Allah sendiri memfirmank an bahwa tiada sesuatu yang diciptakan sia-sia. Otomatis ngantuk bukanlah barang yang sia-sia...
Ngantuk adalah sebuah nikmat yang tak perlu banting tulang dan berfikir keras untuk mendapatka nnya. Ngantuk adalah tanda terhebat, ngantuk adalah penyelamat jiwa, ngantuk adalah jembatan kesadaran hidup dan mati...asa l mau memaknainy a.
Gak percaya? Bayangkan bila seorang sopir yang lagi mengendara i bus tiba-tiba tertidur pulas tanpa didahului ngantuk... grobyak... ! ludeslah puluhan nyawa...
Ngantuk adalah kemampuan hipnotis alami bawaan sejak lahir yang ada dalam diri. Ngantuk adalah pertanda bahwa tubuh sudah waktunya untuk tidak meladeni keinginan indera kepala. Ngantuk mengingink an kita memasuki pesan kesejatian yang lebih tinggi daripada urusan kebutuhan ragawi.
Dan semua itu akan termaknai dengan jelas saat proses menuju ngantuk dan tidur itu disadari dan diprogram dengan baik. Pemrograma n inilah yang kata para psikolog disebut self hypnosis.
Dalam hal ini, program hypnosis dengan manfaat tertinggi adalah pemasukan afirmasi-a firmasi yang berasal dari kalimat-ka limat atau firman suci. Sebab tentunya, kalimat itu berasal dari sebuah pencapain perjalanan tertinggi proses sebuah penguakan spiritual pejalan suci.
Para pejalan suci atau nabi yang telah sampai pada puncak, pastilah setelah kembali dari perjalanan itu membawa tanda-tand a, gambaran-g ambaran peta dan medan. Dan semua itu disimpulka n dengan sesuatu yang kita sebut Kitab Suci.
Dengan berbekal peneguhan afirmasi atas kalam itu, maka alam bawah sadar dan synap syaraf kita ikut mengarahka n atau mendomplen g pada perjalanan itu. Kebiasaan ini kita sebut do'a, wirid shalawat dan sejenisnya . Sehingga walaupun kita terkantuk- kantuk, sesungguhn ya perjalanan bawah sadar itu telah melakukan tugas sesuai jalan para nabi.
Untungnya, ngantuk yang didahului dengan niat akan sangat lain buah ruhaninya dengan ngantuk karena kemalasan. Ngantuk yang didahului dengan niat, persis seperti sistem auto pilot pada penerbanga n. Kita tinggal programkan mana koordinat yang akan menjadi sasaran landing, pasti mendarat dengan selamat. Walau kita tertidur dalam perjalanan ...
Tetapi kelemahann ya, kita jadi tak mengerti proses rute sebuah perjalanan . Sehingga kita tak bisa menyampaik an dan bercerita atas pengalaman -pengalama n perjalanan itu. Padahal terkadang sanak kerabat atau anak cucu butuh sebuah gambaran cerita akan lelaku penerbanga n itu...
Ngantuk yang sebelumnya diprogram dengan baik tetapi bablas menuju tidur beneran sampai tak sadar bagai hikayat Ashabul Kahfi. Tiba-tiba ketika terbangun, kita sudah dalam keadaan fisik dan pikiran yang segar yang ditamsilka n dengan makmurnya sebuah negara yang diridhoi Allah. Dan sesungguhn ya negara itu adalah tamsil tubuh kita, baik fisik maupun ruhani.
Sedangkan ngantuk yang tetap disadari sampai perpindaha n pada kesadaran yang lebih tinggi adalah perwujudan Ayat Kursi. Dimana ngantuk ini hanya menidurkan segala alat inderawi. Sedangkan hati selalu bangun menyimak segala lewatan-le watan perjalanan spiritual.
Inilah salah satu point Nuzulul Quran yang turun ke dada kita masing-mas ing. Dimana kesadaran inderawi telah tertutup, tetapi kesadaran hati masih terjaga. Sehingga terjadilah seperti yang termaktub dalam ayat Kursi bahwa kita menjadi sadar gandeng renteng dengan Allah yang tidak ngantuk dan tidur, yang mengerti kejadian di depan dan belakang dan menguasai atas segala ilmunya.
So, Ostomatis lah kita ikut kecipratan limpahan ilmu-ilmu itu sesuai tugas kekhalifah an masing-mas ing individu. Ilmu inilah yang sering disebut ilmu laduni, ilmu tulis tanpa papan alias kitab yang terbaca dengan jelas walau tak berhuruf.. .
Dan ini semua bisa dicapai bila kita tak lagi gampang mengumbar kesenangan indera kepala. Sehingga ketika kita sudah melatih fase ini dengan berpuasa Ramadhan secara sesungguhn ya, otomatis di tengah bulan Ramadhan kita akan mulai terkonekka n dengan perjalanan para Rasul. Maka diturunkan lah Nuzulul Qur'an pemahaman- pemahaman atas perjalanan para rasul ke dalam dada kita. Sehingga setengah bulan sesudahnya kita mulai tercerahka n setahap demi setahap.
Sampai pada titik paling cerah yaitu malam seribu bulan, lailatu Qadr....hm mhh...ck.. .ck...ck.. ..
Dan akhirnya berhaklah kita berhari raya Idul Fitri yang sejati...d imana perayaan itu adalah perayaan sesungguhn ya atas keberhasil an menguak rahasia hidup....
Balik lagi, Jadi kesimpulan nya, ngaji yang berhasil adalah ngaji yang bikin kita ngantuk bahkan tertidur.. ..tentu yang dimaksud tidur adalah tidurnya segala hawa nafsu kita. Tanda keberhasil annya dapat dilihat dari dominanya kesadaran utama keseharian yang hampir selalu di atas wilayah umum manusia rata-rata. Dimana wilayah ini kita sudah tak begitu terikat dengan aksi reaksi indera.
Tak heran juga, kata Kanjeng Rasul bahwa tidur di bulan puasa adalah ibadah. Sebab di dalam proses tidurnya hawa nafsu yang disadari, mampu menguak segala keajaiban ruh...keaj aiban yang memaksa kita menjadi abdi yang sangat tunduk...k eajaiban pengabdi tertahlukk an oleh perjalannn ya sendiri ...alias proses ibadah...
Wa ba'du, semoga di malam Nuzulul Quran yang bertepatan dengan hari kemerdekaa n Indonesia ini mampu memerdekak an keterjajah an atas diri sendiri. Masalah negara ini masih gini-gini aja ya biarin aja...toh semua akan berubah sejalan dengan kemerdekaa n diri kita...
Merdeka... !!!! zzz...zzz. ..zzz...zz z....
Wassalam, makmum ngantukan
Dody Ide