PERTANYAAN  
> Abdullah Al-Jamal
Assalamu'alaikum
 Tanya yi, kenapa kalau sholat mesti membaca al_Fatihah? Apa boleh membaca surah lain selain fatihah?
 Terima kasih
 Wassalam 

JAWABAN

Wa'alaikumussalam

Karena surat Al-Fatihah termasuk rukun shalat sehingga tidak sah shalat tanpa membaca Al-Fatihah.
Dijadikannya SURAT ALFATIHAH rukun dalam shalat karena :
• Berdasarkan hadits Nabi “Tidak ada shalat bagi orang yang tidak membaca fatihahnya al-Quran”
• Berdasarkan hadits Nabi “Tidak mencukupi shalat yang didalamnya tidak dibaca Fatihahnya al-Quran”
•  Berdasarkan apa yang telah dilakukan oleh Nabi sebagimana keterangan  dalam shahih Bukhari-Muslim “Shalatlah kalian sebagaimana kalian  melihatku mengerjakan shalat”

Keterangan diambil dari :

وقال  الجمهور (4) (غير الحنفية): ركن القراءة الواجبة في الصلاة: هو الفاتحة،  لقوله صلّى الله عليه وسلم : «لا صلاة لمن لم يقرأ بفاتحة الكتاب» وقوله  أيضاً: «لا تجزئ صلاة لا يقرأ فيها بفاتحة الكتاب» (1) ، ولفعله صلّى الله  عليه وسلم كما في صحيح مسلم، مع خبر البخاري: «صلوا كما رأيتموني أصلي»
__________
(4)  الشرح الصغير:309/1، بداية المجتهد:119/1 ومابعدها، الشرح الكبير مع  الدسوقي:236/1، مغني المحتاج:156/1-162، المغني:376/1-491، 562-568، كشاف  القناع:451/1، المهذب:72/1، المجموع:285/3 ومابعدها، حاشية  الباجوري:153/1-156.
(1) رواه ابنا خزيمة وحبان في صحيحيهما.

Mayoritas  Ulama Fiqh selain kalangan Hanafiyyah menyatakan, Rukun bacaan yang  wajib dibaca dalam shalat adalah FATIHAH berdasarkan hadits Nabi “Tidak  ada shalat bagi orang yang tidak membaca fatihahnya al-Quran” dan sabda  Nabi lainnya “Tidak mencukupi shalat yang didalamnya tidak dibaca  Fatihahnya al-Quran” dan berdasarkan apa yang telah dilakukan oleh Nabi  sebagimana keterangan dalam shahih Bukhari-Muslim “Shalatlah kalian  sebagaimana kalian melihatku mengerjakan shalat”
Al-Fiqh al-Islaam II/24

حُكْمُ قِرَاءَةِ سُورَةِ الْفَاتِحَةِ فِي الصَّلاَةِ :
5  - ذَهَبَ الْجُمْهُورُ مِنَ الْمَالِكِيَّةِ ، وَالشَّافِعِيَّةِ  وَالْحَنَابِلَةِ إِلَى أَنَّ قِرَاءَةَ الْفَاتِحَةِ رُكْنٌ فِي كُل  رَكْعَةٍ ، لِقَوْلِهِ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ : لاَ صَلاَةَ  لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ . إِلاَّ أَنَّ  الشَّافِعِيَّةَ قَالُوا : هِيَ رُكْنٌ مُطْلَقًا ، وَالرَّاجِحُ عِنْدَ  الْمَالِكِيَّةِ : أَنَّهَا فَرْضٌ لِغَيْرِ الْمَأْمُومِ فِي صَلاَةٍ  جَهْرِيَّةٍ وَفِي الْمَذْهَبِ عِدَّةُ أَقْوَالٍ .
وَذَهَبَ  الْحَنَفِيَّةُ إِلَى أَنَّ قِرَاءَةَ الْفَاتِحَةِ فِي الصَّلاَةِ  لَيْسَتْ بِرُكْنٍ ، وَلَكِنِ الْفَرْضُ فِي الصَّلاَةِ عِنْدَهُمْ  قِرَاءَةُ مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْآنِ . لِقَوْلِهِ تَعَالَى : {  فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْآنِ } .
وَوَجْهُ  الاِسْتِدْلاَل بِهَذِهِ الآْيَةِ أَنَّ اللَّهَ تَعَالَى أَمَرَ  بِقِرَاءَةِ مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْآنِ مُطْلَقًا ، وَتَقْيِيدُهُ  بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ زِيَادَةٌ عَلَى مُطْلَقِ النَّصِّ ، وَهَذَا لاَ  يَجُوزُ ؛ لأَِنَّهُ نُسِخَ فَيَكُونُ أَدْنَى مَا يُطْلَقُ عَلَيْهِ  الْقُرْآنُ فَرْضًا لِكَوْنِهِ مَأْمُورًا بِهِ .

HUKUM SURAT FATIHAH DALAM SHALAT
Mayoritas  Ulama Fiqh Kalangan Malikiyyah, Syafi’iyyah dan Hanabilah menilai surat  Fatihah adalah rukun dalam setiap rokaatnya shalat berdasarkan hadits  Nabi “Tidak ada shalat bagi orang yang tidak membaca fatihahnya  al-Quran” namun tiga madzhab diatas kemudian berbeda pendapat dalam  pelaksanaan pembacaan surat al-Fatihah.
Kalangan  Syafi’iyyah memilih bahwa surat fatihah adalah rukun shalat secara  muthlak disetiap rokaat shalat baik bagi makmum ataupun imam sedangkan  pendapat yang kuat dikalangan Malikiyyah menilai surat fatihah adalah  rukunnya shalat kecuali bagi orang yang menjadi makmum dari shalat  jamaah yang bacaan imammya dikeraskan.
Sedangkan  Kalangan Hanafiyyah justru menilai bahwa surat fatihah bukanlah rukun  shalat, yang menjadi keharusan bagi orang yang tengah menjalankan shalat  adalah membaca surat manapun dalam al-Quran yang baginya mudah  berdasarkan firman Allah “Maka bacalah oleh kalian apa-apa yang mudah  dari al-Quran”
Al-Mausuuah al-Fiqhiyyah 25/288

Wallaahu A'lamu Bis Showaab 

 
Top